Lihat ke Halaman Asli

Den Ciput

I'm a writer...

Ferrari, Kuda yang Memilih Tuannya!

Diperbarui: 20 September 2022   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ferrari Roma edisi 2022 ( Foto: Car and driver)

Dari awal diciptakan, Ferarri memang sangat spesial. Enzo Ferrari menciptakan mobil jalan raya berdasarkan 'riset' di trek balap.

Fakta lain adalah, kandang Ferrari tidak pernah berpindah tangan, apalagi pindah tempat. Tidak seperti beberapa merk supercar lain yang beberapa kali berganti kepemilikan. Enzo Ferrari, sang pencipta, sudah wanti-wanti kepada para pewarisnya, agar tak menjual pabrik mobil yang kini suda mengakar menjadi tradisi di Italia.

Yah, dalam berbagai sudut pandang, Ferrari sangatlah  spesial dan eksklusif. 

Saking eksklusifnya Ferrari, di masa lalu di negeri ini, orang sembarangan tidak bisa beli Ferrari. Pembeli Ferrari haruslah orang yang sudah pernah punya Ferrari edisi sebelumnya. Kalau ada produk baru, konsumen pesan, masuk daftar antrian, dan melakukan seat fitting langsung ke Modena, pabrik Corse Ferrari. Sedangkan markas tim balap ada di Maranello.

Sekarang, meskipun aturan sudah lebih longgar, tapi tetap saja ketat bagi orang yang ingin punya Ferrari baru, dan ingin punya Ferrari pertama. Pada tahun 2013, ketika La Ferrari di luncurkan pertama kali, seorang kaya dari Filipina menginginkan membeli Supercar hybrid pertama Ferrari tersebut.

Tapi pihak Ferrari tidak mau menjual kepada pria tersebut, sebelum si pria kaya membeli Ferrari Barlinetta terlebih dulu. Akhirnya pria kaya itu membeli Ferrari Barlinetta terlebih dulu demi bisa memiliki La Ferrari idamannya. Setelah Ferrari Barlinetta berhasil di beli, akhirnya pria tersebut bisa membeli La Ferrari dan menjadikannya pemilik La Ferrari pertama di Asia!

Begitulah, kalau pun Anda ada rezeki, dan datang ke dealer resmi Ferrari, maka tak serta merta Anda akan mendapat Ferrari yang Anda inginkan. Pihak Ferrari akan mereview siapa calon pembelinya.

Ferrari yang akan memilih kepada siapa mobilnya harus dijual. Seperti kuda yang memilih tuannya. Ferrari nggak semurahan itu untuk menjual produknya ke sembarang orang. Dari Ferrari kita belajar, bahwa uang bukan segalanya. Walau tanpa uang kita juga tak bisa membeli Ferrari. 

Ferrari tidak akan menjual Ferrari kepada orang jahat atau koruptor. Itu kalau di dealer resmi. Belum jelas aturannya kalau beli di importir umum.

Karena nyatanya seorang afiliator seperti Indra Kenz pun bisa punya Ferrari. Atau pada masa sebelas tahun lalu, tersangka kasus pembobolan Citibank, Melinda Dee, bisa punya Ferrari. Tak jelas mereka-mereka ini dulu membeli Ferrari dimana, dengan cara apa. Apakah bekas, atau beli baru dari Importir umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline