Lihat ke Halaman Asli

Den Ciput

I'm a writer...

Kerja Sambilan Online

Diperbarui: 24 September 2021   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman Reward Poll pay. Sumber: Screenshot halaman reward Poll pay (Dok Pribadi)

Di daerah asal saya (dulu), definisi kerja (cari nafkah) adalah move out, benar-benar keluar rumah. Ke tempat kerja. Entah itu kantor, pabrik atau sawah dan lain-lain.

Sedangkan definisi kerja saat ini nurut saya, asal bisa menghasilkan duit, bisa dilakukan dimana-mana, di dalam rumah, kedai kopi atau bahkan tongkrongan. Bisa pakai pakaian apapun asal nggak bugil. Jeans, celana katun, celana pendek atau apapun. Selama saya pegang handphone.

Karena di handphone saya ada toko, bank, bahkan lantai bursa dan lembaga survey online berbayar!

Sedangkan di kamar pun laptop selalu armed untuk tetap produktif dengan tulisan-tulisan saya. Saya yang kelihatan nganggur pun sebenarnya kerja selama 15 jam atau lebih, tanpa ada orang tahu!

Jadi kalau saya kembali ke tempat asal, belum tentu diterima dengan baik secara sosial. Karena menyangkut pekerjaan saya yang terlihat tak jelas. 

Baiklah, kalau ngomong kondisi saat ini, orang tahunya saya kerja ngantor ( konvensional). Yang saya sampaikan tadi adalah kerja paruh waktu yang menghasilkan, bahkan kalau ditekuni penghasilannya bisa mengalahkan gaji pokok saya.

Tapi seandainya saya di tempat asal saya, totally mengandalkan segala gadget untuk kerja online, karena tidak banyak yang bisa saya lakukan di kampung halaman saya yang notabene ada di pelosok sebuah kota kabupaten kecil (Kediri). 

Kalau kerja fisik paling ya beternak. Dan beternak pun sebagai bentuk investasi. Karena tentu saja saya akan mempekerjakan orang untuk mengurus peternakan.

Dan bisa jadi, dengan pekerjaan saya yang online itu, cap sebagai pencari pesugihan atau pelihara tuyul pun akan dengan gampang saya dapat. Karena seperti yang kita tahu, rasa paling pedas itu adalah omongan Netizen dan tetangga. Perkataan mereka tak pernah terpengaruh oleh harga cabe yang mahal. 

Nggak ada masalah cabe murah atau mahal, tapi kalau pengin rasa yang pedas cukup dengar 'aspirasi' tetangga dana atau Netizen yang kadang nggak masuk akal itu!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline