Bisa jadi Schumy merupakan seorang kampuin di lintasan Formula 1 dengan rekor kemenangan yang sampai saat ini belum terpecahkan. Walau kadang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan itu.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah pada grand prix di A1 ring Austria, saat Rubens Barichello memimpin lomba, dan 'dipaksa' melambat serta membiarkam Schumy mendahului.
Siapa yang memaksa? Tim. Begitulah tim order.
Sebenarnya definisi Team Order nggak sebegitunya ya.
Team Order adalah membiarkan rekan setim mendahului dikala mobil tunggangan lain lebih lambat, intinya mempermudah jalan rekan setim yang laju mobilnya lebih kencang. Tapi bukan berarti harus memperlambat laju kendaraan demi first driver. Pembalap anak emas. Begituah Ferrari, atau begitulah Schumy. Kadang memakai cara tak terpuji demi sebuah kemenangan. Akhirnya Barichello finish urutan kedua.
Jadi kalau ada yang bilang bahwa Michael Schumacher adalah legend, saya tidak sependapat. Saya lebih suka mengatakan bahwa Schumaher adalah pembalap yang paling banyak meraup kemenagan dengan berbagai cara. Sikap mental seorang legend nggak kayak gitu.
Lain Schumi lain pula Ayrton Senna Da Silva.
Bagi penggemar Formula 1 kelas berat, tentu tahu legenda dari Brazil ini. Mungkin banyak penggemar F1 era milenial kurang tahu, atau bahkan tidak tahu sama sekali pada pembalap yang punya julukan Mr Monaco ini, (Karena Senna hampir selalu menang di Grand Prix Monaco).
Senna pulalah pembalap yang banyak mengkritisi system keamanan/keselamatan mobil Formula 1. Dan kematian Senna memunculkan berbagai regulasi menyangkut keamanan Formula 1.
Awal karier Senna dan kontroversi
Sebelum di Formula 1, seperti pembalap lain pada umumnya, Senna mengawali karier sebagai pembalap Gokart ( Karting). di karting Senna merintis karier dari tahun 1978 sampai taun 1982.