Lihat ke Halaman Asli

Den Ciput

I'm a writer...

Kasus Pelaporan Rius oleh Pihak Garuda, "Because Costumer is Best friend"

Diperbarui: 21 Juli 2019   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu unggahan Rius di Instagram (Sumber: Instagram @rius.vernandez)

Beberapa kali naik maskapai Garuda, saya tidak pernah kecewa. Mulai saat masuk bandara Soetta di Terminal 3 Ultimate, sampai saat landing, nurut saya Garuda Indonesia seolah sudah menunjukkan kelasnya sebagai Maskapai kelas Wahid, walau you duduk di kelas ekonomi sekali pun.Bahkan satu saat, dalam penerbangan pagi ke Palangkaraya, saya ditawari nambah nasi goreng, nambah minum, jus, atau kopi.Karena pagi itu saya belum sempat sarapan, saya iyain aja semuanya.

Lha wong nasgornya enak, kopinya juga mantap. Sejauh ini pula, saya tak pernah menanyakan daftar menu, karena hampir semua menu saya hafal. Jadi kalau pengin apa-apa tinggal sebut.

Pada satu kesempatan, youtuber Fitra Eri memuji sajian Kaviar yang disajikan bersama kerupuk dalam penerbangan first Class Jakarta - London.

Dari sisi hiburan juga oke. Kita dapat jatah satu bangku satu headphone untuk mendengar hiburan berupa musik, atau video yang telah disediakan. Fasilitas  ini selangkah lebih maju dari kompetitor setanah air sesama maskapai premium, yang mengharuskan kita beli headphone untuk mendengar sarana hiburan.

Sampai akhirnya, muncul kasus pelaporan terhadap Vlogger yang mengeluhkan daftar menu yang hanya tulisan di kertas.

Adalah Rius Vernandez, yang saat itu dalam penerbangan Sydney-Jakarta via Bali. Dalam penerbangan tersebut Rius meminta daftar menu makanan.

Awak kabin pun menyodorkan daftar menu yang ditulis dengan tulisan tangan di Kertas. Lantas Rius mengunggah video tersebut di Story Instagram.
Pihak Serikat pekerja lalu melaporkan Rius ke kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Salah satu anggota Serikat pekerja bahkan mengatakan bahwa hal tersebut merugikan Garuda.

Untungnya, dalam satu pertemuan dengan pihak Garuda, tercapai kesepakatan bahwa masalah tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak Garuda mengatakan, bukan pihak Garuda yang melaporkan, melainkan Serikat karyawan Garuda.

Tapi kalau bukan pihak Garuda, kenapa Garuda lalu membuat peraturan yang melarang penumpang selfi (swafoto), maupun pengambilan video di maskapai Plat merah itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline