Sebenernya Tahu campur adalah makanan khas Lamongan. Tapi warung-warung Tahu Campur bertebaran di seluruh kota di Jawa Timur, terutama Surabaya dan Malang. Saya dari Kediri, dulu awal menginjakkan kaki di Kota Malang mengira bahwa Tahu Campur tuh semacam Tahu Lontong yang dikasih sambal kacang gitu.
Tapi ternyata perkiraan saya meleset. Tahu campur adalah sop daging sapi kenyal, tahu goreng, perkedel singkong, taoge segar, selada air segar, mi kuning, dan kerupuk udang. Sop daging sapinya lain daripada yang lain, karena menggunakan petis sebagai bumbu pelengkap. Tak lupa juga bawang goreng, dan sambal. Sepeninggal saya dari kota Malang ke Jakarta, saya jarang menjumpai makanan yang nurut saya eksotis ini.
Yang saya tahu ada di jalan Pemuda, Jakarta Timur. Dan itu jauh banget dari tempat saya tinggal dikawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Nah, saat saya berkunjung ke Sidoarjo untuk keperluan kerja, sahabat saya ngajakin mencicipi Tahu Campur " Cak To" yang ada di jalan pemuda Sidoarjo.
Kesempatan yang saya tunggu nih! Pasalnya satu minggu sebelumnya saya berkunjung ke Kota ini, tapi hanya sempat mencicipi Rujak Cingur yang juga khas Jawa Timur
Kami pun meluncur.
"Nggak difoto dulu?" Sahabat saya mengingatkan sebelum makan. Bukannya ngingetin doa dulu, malah foto dulu. Hahaha...
"O iya, tentu saja! Ini bakal materi blog.." Ujar saya buru-buru ngeluarin Ponsel, lalu minta tolong si Mas yang jualan untuk memotret kami berdua.
Pas mau makan, " Eh, doa dulu!" Ganti saya yang mengingatkan.
"Oh iya ya..."
Dan kami pun doa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Kebetulan keyakinan kami sama, jadi ya sama-sama doa. Heheheh
Suapan pertama, tak sabar rasanya melahap kuah gurih dan manis khas ini.
Sluuurrrppp...segarrr!