Pagi dini hari 29 Juli 2016, sekitar pukul 00.50 telah dilaksanakan hukuman mati. Dari 14 orang yang direncanakan dihukum mati, ternyata cuma 4 orang yang di eksekusi. 1 orang wni, atas nama Fredy Budiman. 3 lagi WNA...entahlah siapa namanya.
Dari awal saya mengikuti breaking news di salah satu Stasiun tv swasta.
Sebelumnya ada selingan, selentingan, gerutchen, bahwa salah satu dari 14 orang tersebut bernama Merry Utami. Diprediksi, Merry akan dikebumikan di Magetan, karena di Sukoharjo, ditolak oleh warga.
Naasnya, di Magetan pun terdapat penolakan warga, sehingga keluarga bingung mau dikebumikan dimana.
Ehem...gini, okelah, mbak Merry ini telah berbuat salah. Asumsinya seperti itu, kalau nggak, nggak mungkin divonis mati kan. Pemerintah kan tidak gila..
Walau ada eksepsi, penolakan dari para pembela dengan dalih mbak Merry ini hanya 'korban' perdagangan manusia.
Satu hal yang berkecamuk di otak bodoh saya, mereka-mereka ini kan manusia. Mereka-mereka ini ciptaan Tuhan. Mereka -mereka ini makhluk Tuhan. Pun bumi. Bumi ini milik Tuhan. Kalaupun manusia 'pulang', ya pulang ke bumi milik Tuhan. Berkalang tanah milik Tuhan ini! Bumi ini bukan milik manusia, bukan ciptaan manusia. Manusia hanya dipercaya Tuhan untuk menghuni sang bumi. Manusia hanya 'kos' dibumi ini. Tanya pada nurani kalian, benar nggak bumi ini milik Tuhan? Bener kan?!
Jangan tanya ke orang yang sedang jatuh cinta, nanti jawabannya ngelantur. Bahwa benar kalian kos di dunia ini, dan mereka berdua yang punya kos-kos an, mereka berdua yang punya dunia.
Tapi bumi ini kan milik Tuhan, tempat semua manusia akan berpulang. Lalu apa haknya melarang orang dikebumikan di bumi ini?
Okelah, mereka melakukan dosa (besar), toh mereka udah menebus kesalahannya bahkan dengan nyawanya! Mungkin kita juga pernah melakukan salah, kita pasti mengharap dimaafkan oleh orang lain untuk kesalahan kita kan. Malah bila perlu tanpa menebus kesalahan.
Jadi marilah berbesar hati, memaafkan kesalahan orang yang sudah mati untuk menebus dosa mereka.
Tapi untung, hari ini cuma 4 orang yang dieksekusi mati. Mbak Merry masih belum dieksekusi, alasannya belum jelas. Kalaupun nanti tiba saatnya, saya secara pribadi atasnama kemanusiaan, tolong, ampuni orang-orang yang juga saudara-saudari sesama ciptaan Tuhan ini. Kasih kesempatan terakhir mereka untuk bisa istirahat dengan tenang menghadap sang Khalik. Toh setelah itu mereka tidak akan meminta apapun berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya duniawi. Bila perlu doain mereka, semoga amal ibadahnya diterima, serta diampuni segala dosa -dosanya di masa lalu. Cukup itu yang harus kita lakukan untuk bisa menjadi manusia yang berjiwa besar..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H