Lihat ke Halaman Asli

Cinta Mengabadi dalam Puisi

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di dadamu bulan makin bercahaya
menjadikan halaman ini berwarna
apalagi bintang telah berkerlip
menjadi bola matamu

duhai, cinta yang setia di pohon rambutan
aku melukiskan wajahmu bagai kebahagiaan

yang tak pernah ada di dunia
atau aku harus lukis malam bercahaya
menggunakan sebaris doa
paling abadi agar kita mengabadi

di tanganmu terpancar air
bagai sungai mengalir
menyelipkan kerisauan
menghangatkan keperihan

maka
malam ini aku mengajukan
diri kepada Tuhan
laiknya malaikat menaruh kepatuhan
kuinginkan tentang cahaya
ketika cahaya memancar beriringan
di sanalah Tuhan memberkahi kehidupan

dan aku-kamu adalah cinta yang mestinya mengabadi
untuk mimpi dalam uraian sebaris puisi

2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline