Lihat ke Halaman Asli

Ada yang Salah dengan “Gaya” Kita

Diperbarui: 18 November 2018   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Beberapa waktu yang lalu, saya mendengar cerita bahwa baru saja ada seorang dosen fakultas Keperawatan Unpad menyampaikan pendapatnya tentang mahasiswa yang suka demo. Beliau menyatakan ketidaksukaannya terhadap mahasiswa yang suka demo, dalam sebuah perkuliahan yang sedang diberikannya. Dalam kelas itu, beliau mengkritik seorang mahasiswi yang sebelumnya dispensasi kuliah karena berangkat aksi pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Keperawatan ke Jakarta.

 Kejadian ini mengingatkan pada apa yang saya alami tahun lalu. Saat itu saya ijin tidak masuk kuliah karena ikut berangkat aksi ke kantor DPR dalam rangka mendesak agar RUU Keperawatan disahkan. Sekembalinya dari aksi, saya dan seorang perempuan yang mengordinir aksi waktu itu, ditanyai beberapa hal. Waktu itu saya mendapat pertanyaan semisal “apa yang kamu dapat setelah demo? Hanya sekedar sensasi saja? Ikut atau tidak ikutnya kamu dalam demo tersebut, tidak berpengaruh apa-apa kan?”

 Selang setahun, yaitu saat ini, kejadian itu ada lagi. Ini seolah mengingatkan bahwa ada sesuatu yang harus segera dibenahi. Ada yang salah dengan “gaya” mahasiswa Fkep Unpad selama ini. Kita sama-sama tahu bahwa RUU Keperawatan ini diperjuangkan untuk membantu perawat dan masyarakat mengatasi masalah yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Akan tetapi, yang dilakukan itu tidak direstui oleh orang tua sendiri, dosen keperawatan. Bagaimana rasanya ketika kita mengeluarkan banyak keringat, tapi kerabat kita sendiri tidak berharap banyak dengan apa yang kita lakukan tersebut?

 Hal sederhana ini harus lebih diseriuskan, demi mengakhiri proses panjang memperjuangkan RUU Keperawatan yang tak kunjung disahkan ini. RUU Keperawatan adalah PR bersama, maka harus diperjuangkan atas restu bersama juga. Jika masih belum bisa mendapatkan restu tersebut, maka saya masih kurang optimis ada perkembangan signifikan dari apa yang ingin kita capai ini. Semoga bisa menjadi renungan kita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline