Lihat ke Halaman Asli

Andai Al-Qur'an Bisa Bicara

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Al-Qur'an memang tidak bisa bicara. Kitab suci umat Islam yang berbentuk mushaf hanya berisikan 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat. Jadi, semua yang terangkum dalam Al-Qur'an hanya bisa dilihat, dibaca, dihafal, dipelajari, ditelaah, dan akhirnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Khususnya orang muslim, mungkin kita masih ingat masa kecil merupakan masa kita belajar mengenal huruf demi huruf, alif ba ta tsa. Kemudian berlanjut ke surat-surat pendek yang terangkum dalam juz amma. Lalu sesudah mahir semuanya, beralih ke mushaf Al-Qur'an.

Hari-hari kala kita masih di sekolah dasar seakan tidak pernah terlewatkan tanpa membuka dan membaca Al-Qur'an, kadang malam ataupun siang. Kebiasaan seperti ini berlanjut hingga ke bangku sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas.

Namun, kebiasaan tersebut rasanya sedikit berubah seiring bertambah usia. Terlihat dan terasa kentara sekali ketika kita duduk di bangku kuliah. Kita seakan telah jauh dari Al-Qur'an. Hari demi hari terlewatkan tanpa menyentuh kitab suci tersebut, apalagi membacanya. Paling hanya yasinan di malam Jumat. Mungkin kita mulai disibukkan dengan sejuta tugas perkuliahan.

Setelah tamat kuliah, rasanya kita semakin disibukkan dengan persoalan-persoalan dunia. Pekerjaan dan karir mulai menghantui kita. Baik siang maupun malam terus akan pikirkan demi masa depan yang cerah. Di saat-saat begini kita tidak sempat lagi memegang Al-Qur'an.

Padahal kita semua tahu bahwa Al-Qur'an itu adalah pegangan/pedoman hidup kita orang muslim. Ia akan bernilai ibadah kalau kita membacanya dan akan menjadi penyejuk dan penentram hati.

Memang Al-Qur'an tidak bisa bicara, ia hanya bisa dibaca. Pernahkah kita bayangkan seandainya kitab suci ini bisa berbicara. Andai saja Al-Qur'an bisa bicara, mungkin ia akan berkata begini kepada kita semua: "waktu kau masih anak-anak, kau bagai teman sejatiku,dengan wudhu kau sentuh aku, dalam keadaan suci kau pegang aku, kau baca dengan lirih dan keras, sekarang kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tidak berminat lagi padaku, apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah? Sekarang kau simpan aku dengan rapi, kau biarkan aku sendiri. Aku menjadi kusam dalam lemari.Berlapis debu, dimakan kutu, ku mohon peganglah aku lagi, bacalah aku setiap hari, karena aku akan jadi penerang dalam kuburmu."

smoga bisa menjadi renungan buat kita semua di malam Jumat ini! amin...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline