Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Husaini

TERVERIFIKASI

Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Puisi | Kentara Sejarah Ihwal Lambai Mengurai

Diperbarui: 2 Mei 2020   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akhirnya semua bisa saling nyata menjalin
selalu ada pendaran dengan orang lain
keinginan kini hal teramat baik sembilu
seia sekata menandas cahaya masa lalu
berjuang keras lampau tebaran semangat
renda lamunan mengigau arus senantiasa

Kentara sejarah ihwal lambai mengurai
menebar wahana merekam intimidasi
jengah waktu aturan kian membelit
niscaya merenda tirani kontemplasi
senandung wibawa gerus pandangan
kian sunyi melingkupi aturan tentu
tegas beribu harapan menuai berkah

Menatap lirih paduan diri nyata
akan bisa memilih terbaik nantinya
belajar darisunyi sang penuikam hati
segala bertabur ragam tambatan wibawa
tikaman rindu belenggu terus berpicu
tepian ambisi berbias ragam harapan

Sendu memantau risau mendesau
tak apa bila semua menebar tingkah
merenda hasil terpaut janji merekah
pengalaman menggurita tebaran semusim
kelakar bias sunyi mendamai restu imaji
pengaruh warna gemulai tindakan aktif

Kandangan, 2 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline