Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Husaini

TERVERIFIKASI

Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Puisi | Merajut Tabiat Purnama Mementang

Diperbarui: 3 Maret 2020   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian sunyi tersekat arus gulana
senarai janji menopang ikatan pasti
seperti itu masih bisa kau rasa adanya
sementara status bersampiran sukma
memendar upaya memberi suatu wacana
ada banyak keinginan egois sekarang ini

Merajut tabiat purnama mementang
warna hati kelembutan abstrak
semua berasal dari mimpi indah
tandas aturan mengitari waktu
butuh konsentrasi tingkat tinggi
langit terasa terang jelang kelama
dalam aturan terbuai janji seksama

Menyemai imajinasi ada batasnya
mencumbu perasaan berbalut nisbi
ada banyak celah mengukir rentak gulana
merintih kultus tujuan sepanjang tentu
meramu jejak harap bergulir intim
jelmaan rekah gulita semakin sempit

Himpitan watak dalam arus gemulai
peluang cumbu didapatkan dari mereka
kita saling berharap dengan seksama
angan sudut melindap ragam kentara
dulu tirai tembus tembang didera ambisi
sekelumit kebijakan nalar arus kondisi

Kandangan, 3 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline