Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Husaini

TERVERIFIKASI

Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Puisi | Mengikat Sendu dalam Balutan Irama Syahdu

Diperbarui: 12 Februari 2020   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau kira rindu akan mengada saling tiada
desau daulat menanti hunjaman berada
cahaya kepastian merasuk gurindam berseri
karena kau adalah tautan hati teramat pasti
memilih untuk diam sejenak sepenuh bakti
dendam seksama melebur ikhtisar beradu

Serpih hati mengelana tujuan membeku
saling mengatus sangka penuh makna meniku
memendam pasangan hidup rekah sejati
mengiring jalan rekah laju penasti berperi
dulu kita saling menderai panorama gundah
langgam kerinduan anyaman bersungguh
kisah kelam sepanjang gamang terbenamkan

Mengikat sendu dalam balutan irama syahdu
berpantang gemang seiring karunia lantang
beku ikatan satu paksaan menimang bimbang
untuk hasil bagus memikat nyanyian kepodang
meneruskan keinginan kehendak terurai bintang
lingkup menuntaskan segala aturan terhalang

Dalam nalar sembilu rekah gamang menuju
menakar sekelumit ranjau kinanti berpadu
rerayu cumbu menyikut pengaruh sentimen
memperdaya nalar tendensi retas argumen
terus hadir menegas cumbu akulturasi teduh
menawarkan selera suara meraba sungguh

Kandangan, 12 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline