Nyanyi rindu prasangka penuh terka
setia merasa bingkai kesenduan
membuka diri terpagut waktu menuju
menjalani hari-hari penuh bakti
tentang segala ada menghindar
terus terang hinggap begitu wajar
Takluk ancaman segala sunyi menepi
bentang malam kian intim memantau
gelora rindu tangguh himpitan padu
kau kenang silam begitu tenang menandas
ambisi ikatan memagut seraya umpama
pertapa rindu gebalau menghalau kehendak
ingin intens menghadirkan dekapan mata
Menunggu siang datang betapa lamanya
pelanjut ikrar menembus batas terpana
balutan setia terbilang harapan gulana
menampak segala aturan canda sendu
menerkam citra makna tabiat kendala
sangka daulat memercik prahara rindu
Karena semua harus kau jalani sesungguh tampil
mendidik diri untuk kerja keras berhasil
lindap ego harapan menjompak penasti
karunia menumpas tendensi watak sensasi
agar kau tahu senantiasa watak emosi
semua tentu ada batasnya dalam mengarungi hidup
Kandangan, 6 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H