Kau ketengahkan diri dengan mimpi-mimpi
gegas waktu terbuai irama menunjang jampi
pengalaman bersimpul aroma jengah tragedi
sepanjang jalan indah terpandang jauh menjadi
naluri segenap pandu keyakinan penuh kemudi
bergelut intim nyanyian sendu niscaya tragedi
Berbuat kebajikan tak harus mengenal tentu
gunakan waktu bimbang terkenang kian restu
perkenan jeruji silam tumbuh dengan normal
gegas senarai naluri intim percumbuan kekal
menata bayang kelembutan serpih menimpal
ingin ada ketentuan dalam kesunyian kental
senarai rindu gegas waktu terbuai ambisi ritual
Dalam khayal nalar kian berbentangan gerutu
terdampar kesan diri merajut purnama menyatu
ingin terus mengabdi tangguh sepanjang waktu
kerinduan berdaulat seteru memendam tentu
buatlah aku bisa tersenyum sepenuh kesunyian
menerjang lembut igau merata segenap terpaan
Batas segala kemampuan sembarang bertarung
kau seharusnya bisa mendapatkan selarung
seumpama menegas cerita penuh mengarung
salam manis membuai terpaan jejak penuh dilema
alangkah indah dunia semua saling menggema
mencerna restu gegap gempita lagu seirama
Kandangan, 3 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H