Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Husaini

TERVERIFIKASI

Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Menoreh Pejam Lamunan Diri Berpaduan Rintih

Diperbarui: 23 Juli 2018   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Derap sandera memugar laksana langkah berpijak
kalau kau tahu itu adalah warna yang sejati
ada segala ingin menerpa sukma merajut kelam
andai aku tahu mendengar semua keinginan dan mimpi
tata laksana kemudi niat kendali merasuk landai
kedudukan jalan seteru mendera restu

Menoreh pejam lamunan diri berpaduan rintih
rasa sepi terus merajut arti
karena itu bukan milik kamu
seiring langkah mendera pelangi
dalam peraman lagu jingga menuai syahdu rasa sendiri merasuk penasti
buaian benak tafakur sendu merasuk kenangan silam

Maafkan aku tak bisa memanfaatkan momen itu dengan baik
ingin selalu lepas dari masalah itu salah
malam dirasuk sepi siapa yang menemani
membayang kehendak merasuk jejak memintal sendu
kata-kata manis menimbang banyak arti
pengaruh suara mengecam cernaan pelangi
merayu lantang pengalaman kehendak melerai bakti

Tegas aturan mengurai retak sembilu
senarai kebijakan merambat leluasa berharap teguh
bingkai strategis kumandang yang damai
tirani simbol petualangan diri yang bertubir laksana.
mereka bisa karena sudah terbiasa dengan hal itu.
sebuah hal yang sungguh benar-benar nyata adanya
rentang waktu datang meremang jingga peluang gamang

Kandangan, 21 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline