Dentang perangai diri yang semburat
menata aturan suara kepalang tanggung
kodrat restu intim menata lantang
dalam pengaruh sentimen merasuk purnama
kau nanti akan tahu segala kekurangan yang ada
meresap jejak penantian teramat bangga
Kelabat syahdu semusim bercinta
tak penting orang mengerti atau tidak yang penting ditulis
menerka lamunan senja dalam igauan penuh makna
bahagia menyerta bayangan silam meneriap syak wasangka
menanti seksama merajut ragam kehendak bersisian
harus ekstra sabar menjalani semua itu
Kalau kau tak suka tak apa
mereka jual tampang di media sosial
bergulat semu kehendak menampak cahaya kental
jangan buang waktumu untuk hal tak bermanfaat
perjalanan malam sepanjang tentu
karena aku tak aktif seperti dulu lagi
Lain waktu bersua kembali katanya
tak pernah mengeluh untuk hal itu
mengeluh bukan jalan terbaik untuk dilakukan
dalam gelap menerawang candaan semu
laku berliku kesungguhan teramat kontras mendera
merekah takjub lamunan berpatri senantiasa
Kandangan, 4 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H