Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Husaini

TERVERIFIKASI

Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Dentum Dentam di Tanah Mendendam

Diperbarui: 28 Maret 2017   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ranah pandang keceriaan hati
senang aku atas kepentingan yang ada
untuk tidak diulangi lagi
karena itu sudah kesepakatan awal
datang lebih awal baganaan di depan ruang Kamad

Keinginan untuk menjadi lebih baik lagi
persetujuan damai saling menguntungkan
layah perilaku menanjak kuasa nafsu
maafkan bila aku tak akrab dengan kalian

Puisi yang tak mengubah janji
kebijakan diri menumpah di hati
semangat diri sepenuh tuntas
membelai rindu seteguh insan

Membawa rindu dalam serajut canda
diberikan merajut nestapa saling menunjuk
kada kawa kada apa apa jua
kita akan tahu akan segalanya

Deru janji waktu kian meniku
jangan sakahandak saurang haja
terbang tinggi sejauh mungkin
shalat berjamaah lima waktu di Langgar dan Masjid
jalan menuju menirai ambisi
suka cari perhatian  orang lain

Dentam dentum di tanah mendendam
sepenggal kisah masa lalu yang kelam
pengobar semangat menjalani hidup
kau memberi retas kuasa paling top

Kandangan, 26 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline