Rombongan guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada tanggal 7 s.d 9 Januari 2017 lalu melakukan wisata religi ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Ada banyak hal menarik yang saya alami selama perjalanan tersebut. Ketepatan waktu sudah semacam hal yang selalu dilanggar oleh siapapun. Buktinya rombongan yang seharusnya sudah berangkat dari Angkinang pukul 10.00 WITA.
Namun baru berangkat sekitar pukul 12.00 WITA setelah saling bahahadangan dengan anggota rombongan lainnya. Yang tempat tinggal mereka saling berjauhan, jadi butuh waktu untuk menyatukan dalam satu titik.
Hal ini tentu membuat jadwal tiba di Sampit tidak sesuai harapan. Yang seharusnya tengah malam, seperti yang disebutkan salah seorang rekan malah baru tiba pukul 04.00 WIB di Sampit.
Setibanya di Sampit yang menarik perhatian saya adalah banyaknya bangunan sarang burung walet, di kiri kanan jalan yang kami lewati.
Hampir setiap sudut pasti ada bangunan tersebut. Boleh dikata daerah tersebut menjadi daerah Gudang Liur. Mungkin daerah lain tak bisa menyamai dengan pemandangan yang seperti ini.
Berdasar penuturan seorang warga Bagendang Hulu, Sampit, kebanyakan mereka yang menggeluti usaha sarang walet karena usaha lain, seperti perkayuan yang dulu pernah berjaya, kini sudah mengalami masa keruntuhan. Seiring perjalanan waktu sarang walet jadi alternatif usaha baru warga.
Hal menarik lainnya saat berada di wilayah Kalteng, ternyata provinsi ini benar-benar luas. Setelah saya menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri. Masih banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Hutan belantara yang menebar dimana saja disepanjang perjalanan.
Luasnya lahan tersebut seolah provinsi ini jauh dari kemajuan, karena saking luasnya wilayah. Jadi untuk menuju satu daerah di kabupaten yang sama saja butuh jarak ratusan kilometer. Jembatan merupakan sarana yang paling banyak ditemui di provinsi ini sebagai penghubung satu daerah ke daerah lain. (ahu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H