[caption id="attachment_351323" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana pelaksanaan upacara bendera di MTsN Angkinang. (Foto : Akhmad Husaini)"][/caption]
Ada yang menarik pada pelaksanaan upacara bendera pada pagi Senin beberapa hari lalu di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Kalau biasanya para siswa yang jadi pelaksananya. Kali ini adalah para dewan guru sebagai pelaksananya.
Adapun para pelaksana adalah Pembaca Acara yang menggunakan tiga bahasa Muhammad Jazuli, S.S (Bahasa Arab), Rudi, S.Pd (Bahasa Inggris), Amali Hayati, S.Pd (Bahasa Indonesia), Pembaca UUD 1945 Sri Indah Novita Lasari, S.Pd, Pemimpin Upacara Mawariah, S.Pd.I, Pembaca Pancasila / Ajudan Musthapa Hadi, S.Pd.I, Pembaca Doa Abdurrahman, Pengerek Bendera Saleh Suaidi, S.Ag, Dewi Nuzuliah, dan Akhmad Yamani, S.Pd. Paduan Suara siswa Kelas VIII dan IX. Dengan Pembina Upacara Kepala Madrasah (Kamad).
Gazali, S.Ag, selaku Kamad MTsN Angkinang, menyambut gembira inisiatif para dewan guru menjadi pelaksana upacara bendera. “Mudahan hal ini tetap terus dibudayakan. Tak hanya setahun sekali kalau bisa diperbanyak. Misalnya setahun empat kali. Ini memberi semangat kepada siswa agar mereka juga bisa jadi pelaksana upacara bendera dengan baik dan benar,” ujar Gazali, Rabu (6/8/2014).
Dewi Nuzuliah, yang jadi pengerek bendera mengaku deg-degan juga saat menjalankan tugasnya. “ Tak ada latihan sama sekali langsung ditunjuk secara spontan. Terakhir kali menjadi pengerek saat duduk di SMA puluhan tahun silam,” ujar Dewi Nuzuliah.
Riska Ridayati, siswi Kelas IX D, mengaku bangga melihat para guru menjadi pelaksana upacara. “ Dengan hal ini kami jadi termotivasi agar bisa menjalankan tugas sebagai pelaksana upacara bendera seperti yang mereka contohkan,” ujar Riska Ridayati. (akhmad husaini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H