Lihat ke Halaman Asli

sang petuah

seorang pelajar

agamisasi larangan nyampah

Diperbarui: 16 September 2024   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

kita orang indonesia ,yang juga termasuk rumpun dari negara negara asean seperti malaysia .singapura ,filipina dan thailand.ini juga -mungkin-yang membuat orang orang indonseia dan negara negara asean lainya memiliki budaya yang sama ,bukan saja budaya yang positif ,namun juga dengan budaya yang negatif .yaotu membuang sampah sembarangan.

oke,selesai intro mari kita bahas persampahan di indonesia dari sudut pandang budaya.

kasus sampah memang sudah dari lama susah untuk dihentikan,bukan hanya melewati sistem saja yakni peraturan,namun juga masyarakatnya sendiri yang memang susah untuk diatur .kita bisa ambil contoh ketika ada acara acara besar islam seperti sholawatan ,masih banyak ditemukan sampah sampah yang berserakan di sekitar panggung acara.secara pendekatan agama ,aturan aturan agama sudah memberikan pernyataan yang rinci tentang kewajiban menjadi muslim yang bersih dan tidak merusak lingkungan alam di sekitarnya ,apalagi dalam acara acara yang berbau agama .namun pada tataran realitasnya kondisinya lebih buruk dari pada cukup .banyak sekali ditemukan sampah berserakan di sekitar tempat terjadinya acara ,baik sampah yang mudah di urai maupun sampah yang sulit untuk diurai ,hal ini  menjadi indikator bahwa masyarakat belum terdidik secara budaya untuk membuang sampah tepat pada tempatnya ,boro boro dididik bahkan peraturan saja sering untuk dilanggar .

maka sekali lagi ,satu satunya cara untuk mendidik masyarakat akan pentingnya membuang sampah tepat pada tempatnya adalah dengan dua cara .yang pertama adalah dengan penyadaran yang di bangun diatas fondasi agama ,dan yang kedua adalah pemberian sanksi baik moral maupun sosial demi terpatuhinya aturan yang sudah di buat

mengapa kita perlu menyadarkan dengan balutan agama?ya karena masyarakat indonesia adalah masyarakat yang agamis ,perlu kita ketahui,bahwa indonesia menduduki peringkat kedua dalam hal populasi muslim terbesar di dunia setelah pakistan .maka ini menimbulkan konsekuensi adanya agamisasi peraturan peraturan yang ada .agar timbul rasa bersalah pada orang indonesia baik dunia maupun dengan akhirat .maksudnya adalah bahwa semua peraturan tentang tata tertib lingkungan termasuk juga dengan larangan membuang sampah sembarangan dicarikan dalil nya baik di dalam kitab suci ,maupun penjelasan penjelasan ulama ulama terkemuka pada zamanya ,namun didasarkan pada sumber yang valid dan telah teruji kebenaranya.agar ketika ada oknum yang membuang sampah secara sembarangan ,dia tidak hanya berpikir dengan dunia secara sepontanitas ,tapi juga memikirkan tanggungan dosanya di akhirat .sehingga menimbulkan kegamangan akan perlakuanya membuang sampah sembarangan.

yang kedua adalah pemberian sangsi moral .mungkin cara ini sulit untuk dilakukan mengingat di indonesia sekarang ini membuang sampah sembarangan masih merupakan hal yang lumrah dan sudah menjadi budaya di indonesia ,maka hal ini dapat kita ganti menggunakan uang ganti rugi lingkungan ,yang nantinya uang tersebut akan dimanfaatkan kembali untuk perbaikan lingkungan yang telah disampahi tersebut.

tentunya budaya buang sampah sembarangan ini juga perlu penanganan langsung dari pemerintahan .jika pemerintahan hanya berlepas tangan saja maka mana mungkin masalah ini akan cepat untuk diatasi.dan juga perlu adanya sistem yang menangani secara independen agar nantinya uang hasil denda masyarakat tersebut tidak diselewangkan dalam bentuk korupsi .mengingat asian value  di indonesia sangatlah tinggi.

cukup sekian dan trimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline