Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UMP 2021 Mengembangkan Bidang Pertanian Desa Gumingsir Dengan Media Hidroponik

Diperbarui: 6 September 2021   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Banjarnegara – Minggu (29/08/2021). Mahasiswa peserta KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang tergabung dalam kelompok 068 KKN-T AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) 2021 Desa Gumingsir, Kecaatan Wanadadi, Banjarnegara yang dibimbing langsung oleh Ibu Fatmah Bagis, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Dalam Kegiatannya Mahasiswa KKN-T AKB bersama ibu – ibu PKK Desa Gumingsir mengembangkan bidang pertanian warga sekitar dengan pembuatan media tanam hidroponik. Menurut Wikipedia media tanam hidroponik merupakan salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas cara menanam tumbuhan dengan media tanpa tanah.

Dokumentasi pribadi

Media yang bisa digunakan untuk menanam tumbuhan ini bisa saja diganti dengan rockwool, pasir, kapas dan lainnya yang nantinya bisa menopang beban tanaman atau sayuran. Mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto membuat program kerja ini dikarenakan Desa Gumingsir merupakan desa yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani. Dan sumber daya alam di Desa Gumingsir sangatlah banyak, namun sangat mencolok perhatian adalah bidang pertaniannya, dimana lahan sawah didesa ini sangatlah luas. Namun kebanyakan ibu – ibu di Desa Gumingsir tidak memiliki profesi atau yang sering kita sebut sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto memilih sosialisasi pembuatan media tanam hidroponik ini kepada ibu – ibu PKK yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga, dan kami harap sosialisasi ini bisa membantu warga sekitar dalam menanam tanaman hidroponik ini yang nantinya hasil panennya bisa dijual dipasar atau supermarket yang dimana sayuran hidroponik memiliki harga jual yang tinggi dan bisa memperbaiki sektor perekonomian warga sekitar. Mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto mensosialisasikan secara lengkap dari proses masa semai atau pembibitan sampai masa panen.

dokumentasi pribadi

Penanaman hidroponik tidaklah rumit, untuk proses awal pembibitan atau yang sering disebut masa semai, kita hanya membutuhkan waktu selama 2- 4 hari saja, dan proses ini dilakukan dengan cara bibit sayuran ditanam di rockwoll yang sudah dibasahi atau dalam kondisi lembab, lalu disimpan diruang tertutup daan ditutupi oleh kantung kresek. Lalu setelah 2 – 4 hari bibit akan muncul tunas yang nantinya tunas tersebut dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari. Dan untuk pemberian pupuk mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggunakan pupuk AB Mix dimana pupuk tersebut sangat murah dan bisa digunakan berbulan – bulan tergantung banyaknya tanaman atau sayuran.

Dilansir dari hasil wawancara kami, menurut warga “ Program kerja dari mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini sangat bermanfaat bagi kami yang tidak memiliki pekerjaan. Sosialisasi ini kami harap bisa untuk menambah uang penghasilan keluarga kami dibidang pertanian ini, dan kami juga sangat senang mendapatkan ilmu dari peserta KKN UMP yang selalu mensosialisasikan hal – hal yang bermanfaat bagi masyarakat Gumingsir ”.

(Mahasiswa KKN T – AKB 068 UMP 2021)

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline