Lihat ke Halaman Asli

Ali, TKI Tangguh dan Sukses Asal Jombang (1)

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuanku dengan sosok Ali bermula disebuah acara Tahlilan yang diadakan salah satu Masjid Indonesia Jeddah,Mobil Mustang Sporty Biru yang diparkir dihalaman Masjid saat acara Tahlilan tersebut sempat aku kira adalah mobil Inventaris Majikannya,ternyata aku salah kira,mobil tersebut murni miliknya. :)

Setelah pertemuan pertama,kami sering bertemu kembali diacara organisasi atau hanya sekedar nongkrong di Laut Merah pinggiran kota Jeddah,yang pasti disaat hari libur kerja.dari pertemuan pertemuan itulah aku tahu kalau Kang Ali (begitu aku memanggilnya)ternyata kalau beliau adalah Direktur Utama(bahasa Arab = Mudir)disebuah bengkel mobil dikawasan Industri diJeddah.

Orangnya low profile,pendiam,baik hati serta dermawan,tak berlebihan kalau aku tuliskan sekilas tentang Kang Ali ini,hampir disetiap acara yang kami lakukan baik saat kumpul kumpul menghilangkan kepenatan bekerja di Arab Saudi maupun saat ada acara rutinan Organisasi kepemudaan yang saya pimpin,Kang Ali sering menjadi Single Donatur untuk biaya makan makan,bukan hanya untuk 5 atau 6 orang saja,bahkan lebih.Yang terbaru saat ada Tamu besar dari Indonesia (Emha Ainunnajib beserta keluarga) berkunjung ke Masjid Indonesia Jeddah untuk bersilaturokhim dengan masyarakat Indonesia di Jeddah kang Ali menanggung Satu Kambing Guling serta menyerahkan kontak mobilnya untuk digunakan menjemput rombongan Emha+keluarga dari Mekkah menuju Jeddah.Serta masih banyak kedermawanan Kang Ali yang saya lupa mengingatnya untuk menuliskannya.

Apa yang Kang Ali dapatkan sekarang bukanlah pemberian dari majikannya,tapi buah dari kegigihannya selama berpuluh tahun lamanya,Semula Ia bekerja sebagai Helper Las dengan gaji 600 Real.sangat kontradiktif dengan jam kerja serta beratnya pekerjaan yang dilakukannya,sampai disuatusaat diapun putus asa dengan tidak berimbangnya gaji yang dia dapat dengan kebutuhan keluarganya di Indonesia,dia beranggapan dan baru sadar kalau dengan gaji 600 Real sama saja dia kerja for nothing!seperti terbangun dari mimpi Kang Alipun bertekad untuk pulang kampung!..... (bersambung).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline