Lihat ke Halaman Asli

Labu, Solusi Makanan Bermecin?

Diperbarui: 15 Desember 2016   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan, saya Aisyah Hummaira, mahasiswi Semester 5 Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, FISIP, Universitas Indonesia. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Evaluasi Proyek, saya membuat sebuah executive summary atau ringkasan eksekutif terkait ide bisnis saya. Semoga Anda berkenan membaca!

Bagi kawula muda dan anak-anak yang suka ngemil, makanan bermecin bukanlah hal yang asing. Cita rasanya yang menggugah selera dan rasanya yang gurih membuat tangan tidak berhenti untuk mengambil lagi dan lagi.

Tapi, tahukah Anda bahwa makanan bermecin tidak boleh terlalu sering dikonsumsi? Makanan bermecin mengandung monosodium glutamatyang tidak baik bagi perkembangan otak.

Berangkat dari permasalahan tersebut, PT. Lanindo Jaya Makmur memperkenalkan snack berbahan dasar labu kuning berbentuk stik yang diproses tanpa mecin, PamPam Pumpkin Stick!  

Mengapa Labu Kuning?

Setelah melalui serangkaian penelitian, ternyata labu kuning mengandung Vitamin A, Vitamin B, dan Fosfor yang tentu bermanfaat bagi tubuh. Produksinya pun berlimpah terutama di Pulau Jawa. Pabrik kami berbasis di Blora, Jawa Tengah di atas lahan seluas 2 hektar. 

Proses produksi kami memakai lahan sendiri dan kemasan diproses secara higienis. Kami juga memformulasi bumbu rahasia yang lezat, tanpa mecin serta varian rasa yang disukai kawula muda dan anak-anak (Classy dan Spicy Cheese) yang notabenenya merupakan pangsa pasar yang cukup besar di Indonesia (terutama Pulau Jawa), membuat bisnis ini sangat potensial sebagai kesempatan Anda untuk berinvestasi. Berinvestasi sebesar Rp3.029.022.824,00 berpotensi Break Even Point tercapai dalam kurun waktu 4-5 tahun.

Snack Enak Sehat? PamPam Pumpkin Stick!

Untuk Info lebih lanjut, dapat menghubungi:

Facebook: PamPam Pumpkin Stick

Website: www.pampam.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline