Lihat ke Halaman Asli

Christian Jati

Humas Yayasan Tarakanita Surabaya

Belajar Menjadi Entrepreneur

Diperbarui: 16 Desember 2020   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Felycia Eri Putri S (Alumni SD dan SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya)/dokpri

Surabaya -- Kesuksesan tidak menunggu saat dewasa. Kesuksesan bisa kita siapkan sejak dini. Untuk itulah SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya mengadakan kegiatan Alumni Mengajar dengan topik "Belajar Menjadi Entrepreneur".

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 15 Desember 2020, dan dihadiri oleh siswa/i SMP Santo Carolus melalui telekonferensi Zoom. Acara ini juga disiarkan secara live di kanal youtube SMP SANTO CAROLUS TARAKANITA SBY.

Alumni yang hadir sebagai nara sumber ialah Felycia Eri Putri S (Alumni SD dan SMP Santo Carolus Tarakanita Surabaya). Jery Krismanto, S.Pd. (Guru SMP Santo Carolus) berkesempatan mengatur jalannya kegiatan ini.

Eri adalah Co-Owner PT. Sabar Indah Mulia Perkasa, perusahaan transportasi bus yang melayani perjalanan Surabaya-Probolinggo-Jember-Banyuwangi. Eri juga aktif sebagai Dosen Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Petra dan Universitas Ciputra.

"Entrepreneur itu apa menurut teman-teman?," tanya Eri memancing antusiasme para siswa.

Steven dari kelas VIIIB menjawab, "Entrepreneur itu pengusaha. Usaha sendiri. Misalnya usaha kue."

"Kita punya ide sendiri, melakukan sendiri. Segala sesuatu dimulai dari diri sendiri, baru kemudian setelah perusahaan besar ada bantuan dari karyawan. Intinya kita yang mengatur sistem perusahaan kita sendiri. Kita memutuskan sendiri mau jualan apa, strateginya seperti apa sendiri, mau dipasarkan ke mana sendiri, resikonya kalau gagal ditanggung sendiri, untungnya kalau bahagia juga dinikmati sendiri. Semuanya adalah usaha sendiri," tambah Eri.

Para siswa/i peserta kegiatan Alumni Mengajar/dokpri

Apa yang kita persiapkan untuk dunia kerja saat kita masih sekolah?

Menurut Eri, dunia non-akademis juga penting di samping akademis. Di bangku sekolah kita mengenal OSIS. Sementara saat kuliah kita mengenal HIMA (Himpunan Mahasiswa). Eri selalu aktif di organisasi, mempersiapkan berbagai event, dan juga menjadi asisten dosen. Dari pengalaman itu Eri merasa bahwa "Waktu itu sangat berharga". Bekal kita untuk menjadi entrepreneur itu tidak hanya akademis, tetapi juga non-akademis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline