Lihat ke Halaman Asli

Humas Solopeduli

Humas Solopeduli

Peringati Hari Disabilitas Internasional, Paket SOLOPEDULI Bangkitkan Harapan untuk Penyandang Disabilitas di Solo Raya

Diperbarui: 3 Desember 2024   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.humas

Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, SOLOPEDULI menyalurkan bantuan berupa Paket Keluarga Bahagia kepada penyandang disabilitas di wilayah Solo Raya pada Selasa (03/11/2024). Penyaluran ini dilakukan langsung oleh Soni Raharjo, Kepala Charity SOLOPEDULI kepada 2 penerima manfaat Didit dan Charles di kediaman mereka. 

Penyaluran Paket Keluarga Bahagia ini menjadi bentuk nyata kepedulian SOLOPEDULI terhadap penyandang disabilitas untuk membantu hidup mereka.

Dua penerima manfaat adalah Didit, warga Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, dan Carles Ardi Saputra, warga Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Keduanya memiliki kisah yang patut kita jadikan obat untuk terus memupuk rasa syukur.

Perjuangan Didit sebagai Penyandang Disabilitas

dok.humas: didit

Didit, 47 tahun, seorang ojek pengkol, menjadi penyandang disabilitas sejak usia 3 tahun akibat kesalahan prosedur medis. Saat itu, ia mengalami panas tinggi dan mendapat dua suntikan berdekatan yang menyebabkan kaki kanannya sulit digerakkan. Meski demikian, Didit tetap berusaha menjalani hidup dengan semangat. Kursi roda lamanya kini sudah rusak, sehingga ia mengajukan bantuan untuk menggantinya.

"Harapan saya, dengan kursi roda baru nanti, saya bisa lebih leluasa beraktivitas seperti dulu, mencari nafkah, dan lebih mandiri," ujar Didit.

Didit mengucapkan banyak terima kasih kepada SOLOPEDULI Karena berkat SOLOPEDULI harapannya untuk bisa terus mencari nafkah terpancar kembali.

Kisah Carles yang Menginspirasi

dok.humas: charles

Carles Ardi Saputra, remaja berusia 17 tahun, mengalami lumpuh total sejak usia 3 tahun. Awalnya, ia mengeluhkan tubuh lemas hingga akhirnya seluruh anggota tubuhnya tidak dapat bergerak. Dokter menyebut kondisi ini sebagai penyakit langka. Saat ini, Carles membutuhkan kursi roda untuk mendukung aktivitasnya di rumah, mengingat ia belum pernah memiliki kursi roda sebelumnya. 

"Kami berharap program ini tidak hanya membantu Carles, tetapi juga banyak teman-teman disabilitas lain yang membutuhkan," ungkap keluarga Carles.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline