Gale, PAS - Suasana pembinaan di Rutan Trenggalek, Kanwil Kemenkumham Jatim semakin berwarna dengan kehadiran kegiatan kreatif bagi warga binaan pemasyarakatan. Kali ini, warga binaan pemasyarakatan rutan tersebut terlibat aktif dalam pembinaan pembuatan batik cap, menandai langkah baru dalam memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka, Jumat (01/12).Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari program rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan ruang ekspresi positif dan pembelajaran keterampilan baru kepada warga binaan pemasyarakatan. Proses pembuatan batik cap dipilih karena memadukan unsur seni dan kerajinan tangan, sekaligus memberikan ruang bagi kreativitas yang dapat memberikan dampak positif pada proses pembinaan.
Menurut Kepala Rutan Trenggalek, Bapak I Kadek Dedy Wirawan Arintama, program ini diinisiasi untuk memberikan alternatif kegiatan konstruktif yang dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian warga binaan pemasyarakatan. "Kami berharap melalui kegiatan ini, warga binaan pemasyarakatan dapat mengembangkan keterampilan baru, meningkatkan rasa percaya diri, dan memiliki keterampilan yang dapat berguna bagi mereka setelah kembali ke masyarakat," ungkap Bapak I Kadek Dedy Wirawan Arintama.
Proses pembuatan batik cap melibatkan para Warga Bainaan Pemasyarakatan dengan bimbingan dan supervisi dari instruktur yang ahli dalam seni batik. Setiap langkah dari proses pembuatan batik, mulai dari memilih desain, melalui proses pewarnaan, hingga tahap akhir pencapaian motif batik cap, menjadi pengalaman pembelajaran berharga.
Para warga binaan pemasyarakatan pun tampak antusias dan semangat mengikuti kegiatan ini. Mereka mengakui bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri, tetapi juga membantu meredam stres dan memberikan motivasi positif di tengah lingkungan pembinaan.
Pembuatan batik cap di Rutan Trenggalek bukan hanya sekadar pelatihan keterampilan, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang memperkuat rasa solidaritas di antara warga binaan pemasyarakatan. Semangat kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi perubahan positif dalam perjalanan pembinaan dan rehabilitasi di dalam rutan.
Program seperti ini bukan hanya mengubah perspektif terhadap Warga Binaan, tetapi juga merangsang potensi kreativitas mereka yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setelah mereka kembali ke kehidupan sehari-hari.
(HUMAS RUTAN TRENGGALEK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H