Sejalan dengan tema yang diusung "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan", Peringatan Hari Pahlawan tahun ini, seluruh lapisan masyarakat Indonesia diserukan untuk bahu-membahu memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Lalu sebenarnya ada apa dengan kemiskinan di Indonesia?
Melansir dari laman Badan Pusat Statistik, per akhir Maret 2023 sebanyak 9,36% atau 25,90 juta penduduk Indonesia adalah orang miskin. Menurun 0,21% 0,46 juta orang terhadap September 2022.
Penurunan angka kemiskinan terjadi saat garis kemiskinan meningkat 2,78% dibandingkan September 2022. Per Maret 2023, garis kemiskinan naik dari Rp 535.000 menjadi Rp 550.458.
Sebagai informasi, garis kemiskinan merupakan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Garis kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp550.458,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp408.522,- (74,21 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp141.936,- (25,79 persen).
Kemiskinan yang dialami masyarakat Indonesia saat ini, pada masanya akan membuat masyarakat Indonesia mengalami kebodohan. Hal ini dikarenakan kemiskinan dapat mengakibatkan stunting dan terbatasnya akses pendidikan yang berdampak pada sumber daya manusia menjadi tidak produktif dan kurang berkompetitif. (ni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H