Boyolali- Petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Boyolali mengikuti pelatihan bahasa isyarat yang diadakan di ruang rapat Rutan Boyolali pada hari Jumat (14/06). Pelatihan ini dilakukan oleh SLB Negeri Boyolali dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
Kepala Rutan Boyolali, Eko Bekti Susanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini penting untuk memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh warga binaan, termasuk penyandang disabilitas.
"Tidak menutup kemungkinan di Rutan Boyolali ada orang-orang dengan kebutuhan khusus, sehingga kita wajib belajar agar dapat memberikan pelayanan yang prima," ujar Eko.
Pelatihan ini diikuti oleh sebagian petugas Rutan Boyolali yang berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat, dengan materi yang disampaikan meliputi pengenalan bahasa isyarat dasar, cara berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, dan etika dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
Eko berharap dengan mengikuti pelatihan ini, para petugas Rutan Boyolali dapat lebih memahami kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka.
"Saya harap dengan mengikuti pelatihan ini, para petugas dapat lebih memahami kebutuhan penyandang disabilitas dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka," tandas Eko.
Selain itu, pelatihan ini juga merupakan salah satu upaya Rutan Boyolali dalam mewujudkan pelayanan yang ramah disabilitas. Rutan Boyolali berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh warga binaan dan masyarakat luar, tanpa terkecuali penyandang disabilitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H