Lihat ke Halaman Asli

Yoel Jonly Pontowulaeng

Humas Kumham Sulut

Napi Asimilasi Lapas Tahuna Dibekali Keahlian Berkebun

Diperbarui: 12 Juli 2022   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahuna, INFO_PAS - Lapas Tahuna Kanwil Kemenkumham Sulut memanfaatkan lahan kosong di samping kompleks Rumah Dinas Lapas untuk dijadikan perkebunan. Dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban, Narapidana asimilasi yang dibekali keterampilan bercocok tanam kemudian dipekerjakan di area lahan tersebut dan tetap di awasi oleh petugas pada Selasa (12/07/2022).

Narapidana asimilasi mengelolah lahan di samping rumah dinas sebagai lahan produktif untuk menanam beberapa sayuran seperti caisin dan kacang panjang. Kegiatan tersebut disupervisi langsung oleh Kasubsi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIB Tahuna, Alfet L. Possumah. “Kami mengolah lahan ini agar tidak menjadi lahan kosong yang boros. ini juga untuk meningkatkan keterampilan bercocok tanam Narapidana.", ujar Alfet. 

img-20220706-090254-1024x576-62ccd8a89153ce018c5488b2.jpg

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program Lapas Tahuna untuk meningkatkan program pendampingan bagi Narapidana, khususnya Narapidana yang sudah asimilasi. Kegiatan ini juga sebagai bentuk pembinaan pengembangan keterampilan untuk mempersiapkan Narapidana yang sudah menjalani setengah masa hukumannya agar mereka siap untuk kembali ke masyarakat normal atau reintegrasi yang kita kenal”. tamhab Alfet. 

“Lapas Tahuna saat ini menampung beberapa fasilitas asimilasi dan pendidikan, antara lain bengkel produksi batako, meubel, kebun sayur dan cabai. Selain menjadi media kemandirian Narapidana memasuki masa asimilasi program tersebut juga dapat menjadi aset untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) dari hasil produksi tersebut, sehingga dengan adanya lahan Giatja di Lapas Tahuna dapat lebih mengoptimalkan kinerja dengan memanfaatkan fasilitas asimilasi dan pendidikan yang ada”, pungkasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline