Cilegon, Kompasiana.com - Dalam persiapan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menunjukkan komitmennya untuk menjaga integritas, netralitas, dan kewibawaan lembaga pemasyarakatan tersebut. Sebagai bagian dari upaya tersebut, hari ini, Selasa (12/12) pagi, seluruh pegawai Lapas Kelas IIA Cilegon secara resmi melakukan ikrar dan penandatanganan netralitas dalam sebuah acara yang diadakan di Lapangan Upacara Lapas Kelas IIA Cilegon.
Setiap pegawai Lapas, mulai dari pegawai administrasi hingga petugas keamanan, turut serta dalam ikrar dan penandatanganan netralitas. Dalam ikrarnya, mereka berjanji untuk tidak terlibat dalam aktivitas politik, tidak memihak kepada calon atau partai politik tertentu, serta menjaga integritas dan profesionalisme selama masa kampanye dan pemungutan suara.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto menekankan pentingnya netralitas pegawai Lapas dalam mendukung jalannya proses demokrasi.
"Pemilu adalah momen penting bagi negara dan masyarakat. Kami, sebagai pegawai Lapas, harus tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab kami dalam menjaga keamanan dan pemasyarakatan, tanpa terlibat dalam politik praktis," ujarnya.
Lebih lanjut, Yosafat mengatakan seluruh pegawai Lapas Cilegon, mengakui bahwa tugas utama sebagai abdi negara adalah, menjaga keamanan dan pemasyarakatan dengan penuh dedikasi.
"Penting bagi kami untuk menegaskan bahwa netralitas ini adalah pondasi dari pelayanan publik yang berkualitas. Kami berkomitmen untuk tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab kami dalam mendukung sistem demokrasi, dengan mengutamakan profesionalisme, integritas, dan kepatuhan pada aturan yang berlaku", Pungkasnya.
Dengan penandatanganan ikrar netralitas ini, Lapas Cilegon berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pemilu 2024, sekaligus menegaskan komitmennya terhadap pelayanan publik yang berkualitas dan profesional.