Lihat ke Halaman Asli

Humaslapaspiru

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Piru

Bentuk Fisik dan Mental, Lapas Piru Gelar Pembaretan Bagi PNS

Diperbarui: 8 Mei 2023   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Piru -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Maluku melaksanakan tradisi pembaretan kepada 30 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Sabtu (6/5) lalu. Pembaretan adalah tradisi mengandung arti penggabungan anggota baru pada korps atau satuan kerja yang akan menjadi awal baru dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Mengawali tradisi pembaretan, 30 peserta bersama jajaran pejabat struktural dan staf mengikuti upacara pembukaan dilanjutkan dengan beberapa rangkaian kegiatan yang pertama pembinaan jasmani, Fashion Show dan diakhiri dengan kegiatan long march sejauh 10 Km yang ditempuh agar dapat mengenakan baret biru kebanggaan seluruh Pegawai Kemenkumham.

Kegiatan long march dimulai dari Lapas Piru yang merupakan titik awal long march tersebut, dilanjutkan dengan melintasi jalur yang sudah ditentukan oleh panitia. Mulai area sungai, pedesaan hingga finish di Lapas Piru.

Dalam long march ini terdapat 6 Pos panitia yang dilalui dan diberikan tantangan untuk menguji ketangkasan serta kekompakan mereka.

Meski harus melalui jarak tempuh yang jauh dan medan yang cukup berat serta berbagai tantangan disetiap Pos yang dilewati, namun 30 Peserta pembaretan tersebut tetap menunjukan semangat yang tinggi sebagai tunas pengayoman Lapas Piru.

Kepala Lapas Piru, Dawa'I berharap Petugas Lapas Piru dapat menjadi tunas Pengayoman yang responsif dan dapat membantu meningkatkan kinerja Lapas Piru.

"Kegiatan pembaretan ini dilakukan agar para peserta merasakan perjuangan untuk mendapatkan baret mereka, disamping itu juga melatih kekompakan para peserta dalam melalui setiap halangan dan rintangan yang diberikan," ungkap Dawa'i.

Setelah acara pemasangan baret, dilanjutkan dengan acara renungan malam sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab sebagai petugas pemasyarakatan yang mengabdikan diri kepada bangsa serta rela meninggalkan keluarga demi kepentingan pekerjaan yang telah dipilih dan diamanatkan kepada mereka.

Dawa'i juga menambahkan kegiatan ini sebagai landasan untuk bekerja dengan disiplin, teguh, penuh semangat dan penuh loyalitas.

"Harapan saya ketika kalian mendaftar sebagai petugas pemasyarakatan dan terpilih disitulah awal kalian untuk melaksanakan tugas sebagaimana tertera pada Tri Dharma Petugas Pemasyarakatan yang  telah kalian ucap  diawal pembukaan kegiatan," tutup Dawa'i.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline