Lihat ke Halaman Asli

Lapas Narkotika Pangkalpinang

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang Kanwil Kemenkumham Babel

Aksi Perdana Relawan Bersinar Lapas Narkotika Pangkalpinang Kanwil Kemenkumham Babel

Diperbarui: 18 Januari 2023   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

In House Training Sosialisasi P4GN Lapas Narkotika Pangkalpinang Kanwil Kemenkumham Babel/dokpri

Pangkalpinang - Rabu (18/01) Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang di bawah jajaran Kanwil Kemenkumham Babel mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Penguatan P4GN Perdana sebagai tindak lanjut dari Agenda Kegiatan Pencanagan Lapas Bersinar dan Pengukuhan Relawan Bersinar. Bertempat di Ruang Gallery Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, kegiatan yang dilakasanakan melalui metode In House Training ini diikuti oleh Nur Bambang Supri Handono selaku Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Jajaran Struktural JFT dan JFU.

Mengawali kegiatan, Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono menyampaikan arahannya terkait kegiatan ini. Sebelumnya, Beliau menjelaskan bahwa Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Pencanangan Lapas Bersinar dan Pengukuhan Relawan Bersinar yang bukan merupakan kegiatan seremonial saja, melainkan harus dilakukan sesuai dengan yang telah diagendakan.

Kegiatan Sosialisasi ini merupakan wujud nyata dari Pencanangan Lapas Bersinar dan Pengukuhan Relawan Bersinar di Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang dan bukan hanya sebagai kegiatan seremonial saja, melainkan harus dilakukan sesuai dengan apa yang telah diagendakan. - Nur Bambang Supri Handono

"Selain itu, metode In House Training yang dilaksanakan dalam kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dan perwujudan dari Corporate University yang merupakan suatu program dari Kemenkumham RI dengan tujuan mengedukasi terkait seluruh informasi yang diterima, baik dari bagian fasilitatif maupun teknis. Setelah mengikuti kegiatan bimtek ataupun sosialisasi dari pusat, pegawai yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut harus melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada seluruh pegawai dengat target untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik bagi organisasi." Ujar Nur Bambang.

In House Training Sosialisasi P4GN Lapas Narkotika Pangkalpinang Kanwil Kemenkumham Babel/dokpri

Masuk ke kegiatan inti, Muhamad Irfani selaku Kasi Binadik sekaligus Relawan Bersinar kali ini berkesempatan melakukan internalisasi kepada seluruh pegawai. Adapun materi yang dipaparkan olehnya kali ini, yakni Therapeutic Comunity (TC) yang merupakan metode terapi dari Amerika Serikat yang diadaptasi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI, pada Program Rehabilitasi Pemasyarakatan di Lapas, Rutan dan satker terkait lainnya.

"Therapeutic Community (TC) untuk adiksi, adalah lingkungan bebas narkoba di mana orang-orang dengan adiksi hidup bersama dalam cara yang terorganisir dan terstruktur untuk mempromosikan perubahan menuju pemulihan dan reintegrasi kembali di masyarakat." Jelas Muhamad Irfani diawal paparan.

Dalam Program Rehabilitasi Pemasyarakatan, metode TC ini dilaksanakan melalui perawatan yang tujuannya untuk merestrukturisasi dan perilaku seeseorang (dalam hal ini Warga Binaan) sehingga dapat meningkatkan keselamatan publik dan kesehatan masyarakat.

Dalam paparannya, Beliau juga mengatakan bahwa untuk saat ini belum ditemukan program yang sangat baik dan efektif dalam pelaksanaan Program Rehabilitasi Pemasyarakatan. "Belum ada program dengan metode terapi yang sangat baik dan efektif. Tapi untuk saat ini, TC (Therapeutic Community) ini adalah dengan metode terapi terbaik yang terus digunakan dan terus berkembang setiap waktunya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangam jaman." Ujar Beliau.

Berdasarkan perkembangan terkini, Muhamad Irfani menjelasakan beberapa variasi dari Therapeutic Community (TC) yang telah dilakukan ini, diantaranya adalah Pelaksanaan kegiatan berdurasi dibawah 6 bulan, Dikombinasikan dengan rawat jalan dan pascarehabilitasi, Mengintegrasikan farmakoterapi, dan Mengintegrasikan pendekatan atau keterampilan berbasis bukti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline