LAPAS METRO -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro menggelar kegiatan Upacara Hari Ibu ke-96 di Lapangan Upacara yang secara keseluruhan melibatkan Pegawai Perempuan dalam pelaksanaannya, termasuk sebagai Inspektur Upacara. Minggu, (22/12)
Eny Wahyningsih, yang merupakan Staf Sub Seksi Registrasi memimpin langsung jalannya upacara. Dirinya membacakan amanat Menteri Perempuan dan Pemberdayaan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi yang menyampaikan soal salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan. Dimana menjadi tonggak sejarah tersendiri ketika diselenggarakaannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta. Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu.
"Perjuangan gerakan perempuan ini membawa keyakinan baru bagi perempuanperempuan Indonesia, bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama. Bahwa ruang untuk berkontribusi adalah milik semua. Keyakinan ini tentunya sangat esensial bagi kemajuan Indonesia, karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Maka kemajuan perempuan dan partisipai perempuan dalam pembangunan akan menentukan pula kemajuan Indonesia" kata Eny bacakan sambutan Menteri PPA.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa Peringatan Hari Ibu diharapkan dijadikan sebagai momentum untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip "equal partnership". Prinsip yang mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beririringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa.
"Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi dan profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat. Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua. Sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, maupun sebagai teman seperjuangan, yang tidak lelah menjadi arti dimanapun berada. Mari terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar menyejahterakan semua," tutupnya.
Upacara peringatan Hari Ibu dilaksanakan sebagai upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Dari peran luar biasa perempuan Indonesia dalam memajukan kehidupan bangsa tersebut, maka setiap tanggal 22 Desember dikenang sebagai Hari Ibu. Pada tahun ini, peringatan Hari Ibu mengambil tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045" yang bertujuan untuk mengapresiasi keberhasilan perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa dengan sensitivitas dan kepekaan sosial yang dimiliki serta mendorong interaksi, solidaritas dan dukungan antar perempuan untuk berdaya serta menegaskan pentingnya kesetaraan gender.
Dalam Kesempatan ini, kegiatan diikuti oleh Kepala Lapas, Gumilar Budirahayu, Pejabat Struktural, Staf dan Warga Binaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H