Lihat ke Halaman Asli

humaslapaslhoknga

Lapas Kelas III Lhoknga

Pelaksanaan Skrining Adiksi Kepada WBP Pada Lapas Lhoknga Menggunakan Form WHO-ASSIST

Diperbarui: 21 Januari 2025   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Humas Lapas Lhoknga)

Lhoknga, Aceh Besar -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Lhoknga, Aceh, melaksanakan kegiatan skrining adiksi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menggunakan form WHO-ASSIST (World Health Organization - Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test). Program ini bertujuan untuk menilai apakah WBP memerlukan rehabilitasi terkait penyalahgunaan narkoba atau zat adiktif lainnya.

Kegiatan ini merupakan upaya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, dan dimanaa tahun 2025 adalah tahun pertama penyelenggaraan Rehabilitasi di seluruh Rutan, Lapas, dan LPKA di Indonesia.

(Sumber: Humas Lapas Lhoknga)

Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pemasyarakatan dan memberikan perhatian lebih terhadap rehabilitasi bagi WBP yang terindikasi terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif. Skrining ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai tingkat ketergantungan yang dialami oleh WBP, serta menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemulihan mereka.

(Sumber: Humas Lapas Lhoknga)

Kepala Lapas Lhoknga, Bambang Setiawan, dalam kesempatannya menyatakan, "Melalui skrining ini, kami ingin memastikan bahwa WBP yang membutuhkan rehabilitasi mendapatkan penanganan yang tepat. Kami berkomitmen untuk memberikan fasilitas rehabilitasi yang dapat membantu WBP dalam proses pemulihan dan reintegrasi ke masyarakat."

Skrining ini dilakukan oleh JFT Perawat bersama Jajaran subseksi pembinaan Lapas Lhoknga untuk memfasilitasi WBP dalam mengisi form WHO-ASSIST dengan tujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai status adiksi mereka.

(Sumber: Humas Lapas Lhoknga)

Dengan adanya skrining adiksi ini, diharapkan jumlah WBP yang membutuhkan rehabilitasi dapat teridentifikasi dengan lebih baik, sehingga mereka dapat mendapatkan pendampingan dan perawatan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas hidup mereka pasca kembali kemasyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline