Jumbrek merupakan salah satu jenis jajanan atau camilan dari sekian banyak cemilan khas Daerah Lamongan Jawa Timur, yang bisa kita nikmati di Pesisir Utara Desa Paciran. Bahkan jajanan ini telah berhasil menarik perhatian Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa, dalam sebuah kesempatan kunjungan.
Wajar jika jumbrek ini menarik perhatian dan banyak diminati. Selain dari kemasannya yang unik dan dari bahan alami, rasanya juga lezat. Namun, sangat disayangkan, di Desa Paciran sendiri, produsen jajanan legendaris ini mulai berkurang.
Sebagai kearifan lokal daerah, seharusnya keberadaan jajanan jumbrek ini perlu dijaga. Sangat penting ada regenerasi, agar resep kuno sebagai bentuk kekhasannya tetap terjaga, khususnya pada cita rasa lokal yang dimilikinya.
Dalam rangka, mearawat kearifan lokal, senada dengan tema lokalitas sebagai salah satu tema KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2022 ini. Mahasiswa melakukan kunjungan ke produsen jumbrek (11/8), dengan menggandeng golongan remaja setempat. Tujuan kunjungan ke salah satu produsen, legendaris, yakni Ibu Karmini, adalah untuk belajar cara pembuatan jumbrek, dengan melihat langsung proses produksinya.
Bahan-bahan jumbrek terbuat dari tepung beras, santan kelapa, dan gula merah siwalan yang sangat khas. Jika musim nangka tiba, biasanya jumbrek dicampur dengan potongan nangka untuk menambah rasa yang harum dan nikmat. Kemudian dibungkus ke dalam daun lontar yang dibentuk kerucut, dan setelah itu melalui tahap pengukusan.
Terdengar aneh jika memang kita pertama kali mendengar kata jumbrek. Tapi makanan yang terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan sirup gula siwalan ini sangat enak dan kenyal di rasakan di lidah.
Pembuatan jumbrek dengan cara yang masih sederhana. Awalnya tepung beras diaduk bersama dengan santan, proses pengadukan ini kurang lebih memakan waktu 25 menit. Pada saat yang sama, sirup gula siwalan direbus sampai mendidih dan mengental, proses pembuatan sirup lumayan memakan waktu yang cukup lama.
Setelah mendidih, sirup gula merah siawalan dituangkan pada adonan tepung beras dan santan yang sudah tercampur tadi. Lalu ditambah sedikit tepung tapioka untuk menambah teksur kenyal, kemudian semua adonan di aduk hingga rata, kemudian tambahkan nangka yang sudah di potong kecil-kecil yang akan menambah citarasa yang harum dan nikmat.
Langkah selanjutnya adonan jumbrek yang siap dimasukkan ke cetakan. Adonan ini kemudian dituang ke dalam daun lontar (siwalan) yang telah dibentuk menjadi kerucut. Jika bungkus nya tadi tidak dibuat dengan benar, maka adonan ini akan bocor.