Lihat ke Halaman Asli

Humas AISKA

Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Pentingnya Menjaga Tali Silaturahmi dalam Islam bersama AISKA

Diperbarui: 28 Agustus 2023   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengajian rutin AISKA dengan tema "Antara Rizki dan Menyambung Silaturahmi". (dok. humas) 

AISKA, Surakarta - Universitas 'Aisyiyah Surakarta (AISKA) menggelar pengajian rutin untuk kalangan AISKA hari Sabtu (26/8/2023) kemarin. Bertempat di Auditorium Siti Baroroh Baried Kampus 1 Universitas 'Aisyiyah Surakarta, pengajian dengan tema "Antara Rizki dan Menyambung Silaturahmi" ini dihadiri oleh kurang lebih 50 orang, yang terdiri dari dosen, tenaga pendidikan (tendik), serta karyawan Universitas 'Aisyiyah Surakarta. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10:00 WIB dan berlangsung selama 2 (dua) jam.

Narasumber dalam pengajian ini adalah Bapak Ustadz Drs. Joko Santoso, M. Ag. Beliau menyampaikan pentingnya menjaga silaturahmi karena Islam menjunjung tinggi ukhuwah (persaudaraan) sesama manusia sebagai makhluk Allah SWT. Sebagai muslim, kita diminta untuk meneladani sifat Allah ar-Rahman (Maha Pengasih) untuk menjadi  hamba yang pengasih, menjadi manusia rabbani. Terutama kepada manusia yang mempunyai hubungan kekerabatan (rahim).

Bapak Ustadz Joko Santoso juga menegaskan bahwa silaturahmi merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia, mudah, dan membawa berkah. Kaum muslimin sudah semestinya tidak melalaikan dalam melaksanakan ibadah ini. Sebab, silaturahmi adalah ibadah yang paling indah dan berhubungan dengan sesama manusia, sehingga dalam melaksanakannya hanya butuh meluangkan sedikit waktu yang dimiliki. Sebagai ibadah yang termasuk akhlak mulia, silaturahmi terdapat beberapa manfaat, di antaranya adalah diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.

Pada hakikatnya, menyambung dan menjaga silaturahmi dapat menjadikan hubungan antarmanusia menjadi baik. Hubungan baik yang terjalin lewat silaturahmi menjadikan urusan apa pun menjadi jauh lebih mudah, tidak terkecuali dalam masalah pekerjaan dan bisnis. Perlu dicatat bahwa buruknya silaturahmi seseorang dengan orang lain dapat menjadikan dunia terasa sempit. Dengan sendirinya, ia akan merasa tidak nyaman berada dalam suatu lingkungan di sekitarnya, seakan-akan ia menjadi terisolasi atau terasing dari lingkungannya. Kenyataan seperti inilah yang kemudian secara psikologis berdampak pada tumbuhnya perasaan kurang nyaman atau bahkan merasa sendirian dalam suatu komunitas tertentu.

(/az)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline