Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk KPU: Percepat Pilpres!

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1401207257684441438

[caption id="attachment_326048" align="aligncenter" width="500" caption="Pilpres 2014 (pic: bantenposnews.com)"][/caption]

Yang terhormat Bapak Ketua KPU beserta jajarannya.
Saya mewakili segelintir rakyat biasa yang cinta Indonesia ingin menyampaikan permintaan untuk mempercepat proses pelaksanaan Pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 nanti.

Sebagai warga negara yang cinta pada bangsa dan tanah air, kami sangat mendukung terselenggaranya Pemilihan Presiden yang akan datang karena pasti merupakan debuah pesta demokrasi yang bertujuan untuk kebaikan bersama dan kesejahteraan rakyat. Tapi dari hari ke hari, rasa ini semakin terusik dengan hingar bingar suasana politik yang ada di tanah air menjelang Pilpres. Setiap hari kami dijejali dengan berbagai informasi dan berita yang membuat kami bingung, mana yang benar mana yang salah, bisa jadi salah semua.

Bapak Ketua KPU yang kami hormati.
Kami memohon untuk percepatan pelaksanaan Pilpres ini bukan tanpa alasan. Alasannya cukup sederhana, agar mengurangi kami menambah dosa. Ibadah yang kami lakukan masih jauh dari sempurna sehingga kami khawatir akan menjadi minus dengan dosa yang kami buat setiap harinya menjelang dilaksanakan Pilpres nanti. Dosa yang bertambah ketika kami berprasangka buruk terhadap para Calon Presiden ketika ada berita yang menunjukkan kejelekan mereka yang kami tidak tahu pasti kebenarannya. Dosa yang bertambah ketika kami menjadi saling tidak bertegur sapa setelah beradu argumen dengan teman, saudara, orang-orang yang kita sayangi ketika berbeda pendapat tentang para Calon Presiden yang bahkan tidak kita kenal.

Bapak Ketua KPU yang kami cintai.
Berita politik yang kami lihat, kami dengar, kami baca setiap hari tidak jauh dari gibah antar Calon Presiden dan para pendukungnya. Tidak kah Bapak sadar bahwa hal itu akan menimbulkan perpecahan dan jauh dari rasa persaudaraan dan bahkan bisa memutuskan tali silaturahmi? dan itu merupakan hal yang dibenci oleh Tuhan. Bagaimana kami ini ke depannya jika nantinya dipimpin oleh orang yang mempunyai banyak catatan buruk atau memberikan catatan buruk ke orang lain? Kami merindukan seorang pemimpin yang bisa mengayomi kami, membawa kepada kebaikan bukan saling menyalahkan dan menjelekkan. Meskipun belum tentu kita lebih jelek dari orang lain, menunjukkan kejelekan orang lain merupakan sebuah kejelekan yang tidak disukai Tuhan.

Bapak Ketua KPU yang kami sayangi.
Kami tidak tahu persis agenda dan aktivitas yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk pelaksanaan Pilpres nanti. Tentu sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran serta penuh pertimbangan dalam menentukan setiap langkah menuju Pilpres nanti. Kami akan sangat berterima kasih apabila proses persiapan pelaksanaan Pilpres bisa dilakukan secepat mungkin. Kalau perlu bahkan bisa dilakukan proses Pilpres pada H+1 setelah pendaftaran para Calon Presiden dilakukan, sehingga tidak ada waktu lagi untuk lobby-lobby politik. Tidak ada kesempatan lagi untuk negosiasi bagi-bagi kursi. Tidak ada tempat lagi untuk kaum oportunis menyusup mencari tempat empuk di kursi pemerintahan. Tidak ada waktu bagi tim sukses untuk membuka catatan keburukan dari lawan politiknya. Tidak memungkinkan kami menjejali isi kepala kami dengan berbagai berita saling menjatuhkan yang membuat pikiran kami tambah kotor. Cukupkan kami untuk berpikir yang positif buat keluarga kami, anak kami yang sudah cukup senang dengan makan cukup, hidup layak, pendidikan murah, kesehatan yang memadai.

Bapak Ketua KPU yang kami kasihi.
Kami tidak pandai merangkai kata-kata yang seperti para politisi, tapi kami berkata jujur dan dari dalam hati kami yang paling dalam. Tidak seperti para politisi yang pintar memutar balikkan fakta dengan kata-kata. Membuat hitam putih menjadi abu-abu seolah kebenaran ada dalam genggaman tangan atau di ujung mulut manis dengan seribu janji. Kami takut akan tercemari, terkontaminasi bahkan tercuci otak kami ketika para politisi membawa-bawa ayat suci sebagai pembenaran kata-kata sakti mereka. Kami tidak punya cukup waktu untuk mengaji, memahami makna yang terkandung di dalam kitab suci. Jangan kasih kesempatan lagi pada kami untuk mengkaji kata-kata sakti mencomot dari kitab suci yang keluar dari mulut para politisi. Kami akan membuat dosa baru ketika salah memahami arti dari ayat-ayat suci itu sesungguhnya. Cukupkanlah dosa yang kami perbuat selama ini, jangan tambah lagi dengan hal yang meracuni.

Bapak Ketua KPU yang kami banggakan.
Percepatan Pilpres adalah solusi yang kami harapkan untuk mengurangi bertambahnya dosa-dosa negeri ini. Kami berdoa semoga Tuhan senantiasa memberikan kesehatan dan kebaikan yang selalu menyertai Bapak dalam menunaikan tugas suci ini. Apabila waktu Pilpres tetap akan dilaksankan pada tanggal 9 Juli 2014 nanti, kami berdoa semoga Tuhan menutup mata dan telinga kami dari hal-hal buruk yang bertubi-tubi menjejali kami. Semoga pesta demokrasi nanti berjalan dengan aman dan damai membawa kebaikan untuk rakyat seperti kami. Jayalah negeri ini. Aamiin.

..real human




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline