Lihat ke Halaman Asli

Nasib Bangsa Indonesia setelah Pilpres

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14015485251518619614

Saya coba repost tulisan sesuai judul asli, semoga tidak disalahpersepsikan.

Nasib Bangsa Indonesia Setelah Pilpres

Nasib Bansa di Tangan RI-1? (pic: radarcirebon.com)

Pemilihan Presiden tinggal menghitung hari. Dua pasangan Capres-Cawapres sudah mempersiapkan diri untuk menyongsong perhelatan akbar ini. Berbagai manuver politik dipersiapkan oleh masing-masing kubu melalui team suksesnya. Media sebagai alat kampanye yang cukup efektif menjadi pilihan tepat untuk memunculkan citra dan informasi masing-masing kandidat.

Tontonan di media setiap hari membuat saya coba berandai-andai kira-kira seperti apa nasib bangsa Indonesia nanti setelah memilih pemimpin negeri ini. Cukup repot memang ketika harus mencerna informasi yang bertubi di media apalagi untuk mengklarifikasi kebenarannya. Coba kita anggap semua informasi tentang para kandidat adalah benar adanya.

Pertama kita coba berandai-andai jika yang terpilih nanti adalah pasangan Prabowo-Hatta. Bayangan pertama saya adalah mengenai sosok Prabowo yang punya latar belakang militer sehingga akan cukup tegas memimpin negeri ini. Bisa jadi gaya militer akan diterapkan untuk rakyat di seluruh lapisan masyarakat. Orang akan takut bicara salah, bisa-bisa dilempar handphone atau dilempar ke laut. Hari ini mengkritik sang Presiden, besok pagi datang jemputan, pulang tak di antar, menghilang tanpa bekas.

Kecintaan Prabowo dengan kuda-kuda piaraannya tidak diragukan lagi. Koleksi kuda-kuda sang Presiden yang sudah tidak masuk hitungan jari tangan dan kaki bahkan mengalahkan jumlah istri dari mendiang Bung Karno. Sampai-sampai sang presiden cukup tegar tanpa didampingi oleh wanita sebagai Ibu Negara. Bisa jadi nanti keluar Kepres untuk penghapusan istilah Ibu Negara, diganti dengan Kuda Kenegaraan.

Jika Prabowo terpilih sebagai Presiden negeri ini, istilah Harta - Tahta - Wanita yang banyak dicari orang menjadi tidak relevan lagi. Prabowo merupakan sosok orang kaya sudah tidak diragukan lagi, harta berlimpah. Tahta sudah didapatkan, sebagai orang nomor satu di negeri ini. Wanita? beliau sudah tidak butuh lagi. Jadi segenap jiwa raganya tentunya akan dicurahkan untuk membangun negeri ini.

Jika Prabowo jadi Presiden, rakyat akan lebih dimudahkan dalam urusan kewarganegaraan. Raja Yordania akan dengan senang hati memberikan kewarganegaraan kepada setiap warga negara Indonesia, seperti yang pernah ditawarkan kepada Prabowo. Urusan pergi ibadah Haji juga akan lebih mudah, semudah ibadah Haji gratis yang dilakukan SDA sebagai salah satu team suksesnya.

Hatta sebagai pasangan Prabowo tentunya juga akan saling melengkapi. Undang-undang lalu lintas akan ada revisi. Siapapun boleh menabrak orang lain di jalanan dan tidak akan ditindak secara hukum, tinggal minta maaf. Tuhan saja Maha pemaaf, apalagi rakyat biasa.

Lalu bagaimana jika Pasangan Jokowi-JK yang akan terpilih pada Pilpres nanti?

Jokowi yang hobi blusukan akan menghambat pertumbuhan industri transportasi di tanah air. Industri otomotif akan merosot tajam karena orang-orang cukup jalan kaki atau bersepeda ke tempat kerjanya. Jepang sebagai produsen otomotif terkemuka akan gulung tikar di tanah air karena tergantikan dengan pabrikan China, mobil berkarat bukan masalah toh akan jarang dipakai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline