Ragu adalah tanda otomatis dari Allah yang menandakan bahwa kita sedang berada pada tempat atau situasi yang salah atau menuju kesalahan. Ragu itu alarm, jadi tinggalkanlah sesuatu yang membuat diri ragu dan bimbang.
Hal ini diperntahkan jelas oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam. "da'maa yuribuka ila maa laa yaribuka" (tinggalkanlah olehmu apa yang meragukanmu). Sehingga jika kita ragu atas suatu perkara yang syubhat, maka tinggalkan.
Keraguan mengerjakan suatu perbuatan itu sebenarnya akibat dari apa? Cinta kepada Allah. Allah memberikan Furqan , kemampuan Furqan ini membedakan Haq dan Bathil, dan Allah memberikan keraguan itu dalam hati kita. Maka sebenarnya keraguan yang dimaksudkan di sini adalah ragu dalam menyikapi permasalahan antara yang Haq dan Bathil.
Ragu yang diberikan Allah kepada kita adalah bentuk sayang dan perlindungannya kepada hamba-Nya. Agar hamba-Nya selalu mawas diri dalam menjalankan kehidupan dan tetap berpedoman pada syariat-Nya Allah.
Sehingga mencintai Allah adalah sebuah keharusan. Jika kita menginginkan hidup kita dihiasi peringatan dari Allah sebagai bentuk perlindungan-Nya. Mengikhlaskan segala amal ibadah hanya untuk Allah dan memenuhi petuntuk amalan sebagaimana dicontohkan Rasul, dapat menjadi langkah pasti untuk menggapai cinta-Nya Allah.
Sumber: Pengalaman Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H