Lihat ke Halaman Asli

Rio Estetika

Dengan menulis maka aku Ada

Cinta Jatuh Cinta Kepada Materialisme?

Diperbarui: 24 Oktober 2019   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: bsnscb.com

Dunia tengah mengalamai berbagai pergeseran cara berpikir. Kini orang banyak mengukur segala sesuatunya berdasakan persepsi materi dan kebendaan. Sampai-sampai derajad kemuliaan itu akan dihargai dengan nilai tinggi, jika yang bersangkutan memiliki kedudukan tinggi atau limpahan harta benda. 

Persoalan nilai dan karakter pun juga tak luput, sehingga pada akhirnya terjerumuslah kita kepada orientasi materialisme.

Memandang persoalan cinta. Ukuran cinta dengan materialisme (harta dengan segala perniknya) akan amat sangat murah.Memang materi begitu penting dalam kehidupan, tetapi materi bukan segala-galanya. 

Memandang materi sebagai sarana dan secukupnya saja adalah kebijaksanaan yang sangat sulit dimiliki. Para pujangga sering bertutur, "cinta sejati itu nilainya sangat berharga". 

Jika demikian, apakah pantas menyandingkan cinta dengan segala macam materialisme? Jika cinta karena materi, maka cinta itu pasaran. Lalu cinta sejati dan berharga itu seperti apa? 

Yaitu jikalau cinta itu berlandaskan keikhlasan menerima, kemudian menjaga dan  memperjuangkan cinta itu dengan materi 'secukupnya', maka inilah cinta sejati. Bukankah makan sepiring berdua dengan partner cinta kita lebih indah? 

Jadi, jatuh cintalah dengan keikhlasan. Jangan jatuh cinta karena kamu ingin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline