Semarang - Program alat bantu semprot handsanitaizer tanpa sentuh yang dirancang merupakan teknologi tepat guna yang dapat membantu masyarakat desa mensterilkan tangan tanpa takut tertular melalui alat cuci tangan yang digunakan secara umum.
Masyarakat tinggal menginjal pedal yang ada, sehingga tangan tidak perlu menyentuh tuas penyemprot yang disentuh banyak orang.
Alat ini hadir dengan berbagai kemudahan, mudah untuk direfil, mudah untuk diaplikasikan dan biaya pembuatannya yang relative terjangkau dan mudah untuk dibuat.
Pandemi virus Covid19 yang melanda Indonesia selama kurang lebih 18 bulan mempengaruhi seluruh aktivitas di berbagai bidang. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program dan kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Kebijakan dari pemerintah pusat tersebut akan dijalankan di seluruh daerah di Indonesia melalui Pemerintah Daerah yang menyesuaikan dengan kondisi daerah masing -- masing pula.
Untuk di negara Indonesia sendiri tanggal 30 Juli 2021 sudah tercatat 727.226 masyarakatnya positif Covid-19, untuk angka sembuhnya sebesar 596.785, dan untuk data masyarakat yang meninggal sebanyak 21.309. Data tersebut dapat dilihat dari website resmi Pemerintah terkait kasus Covid19 https://covid19.go.id/.
Maka dari itu saya mahasiswa Universitas Diponegoro ingin membantu memagkas penyebaran virus itu tersebut dengan membuat alat handsanitizer system mekanis tanpa sentuh tangan yang akan ditempatkan di tempat ramai pengunjung yaitu di kantor Desa SendangMulyo. Alat ini diharapkan mampu membuat masyarakat desa merasa tenang disaat akan mengunjungi kantor desa.
Adapun kendala yang dihadapi saat ini yaitu alat mengalami kerusakan ditengah penggunaan misalnya terlalu kencang saat menginjak tuas atau pompa handsanitizer yang macet.
Maka akan dilakukan pengecekan setiap satu minggu sekali dikantor desa, jadi alat akan terlihat jika terdapat kerusakan atau kendala. Harapannya setiap hendak masuk kantor desa, alat selalu dalam kondisi yang baik.
Penulis : Humam Kurniadhitama