Lihat ke Halaman Asli

Humaira Nuri

Mahasiswa

Screening dan Discussion Film Documenter Sintas Berlayar dan Awan di Atas Truck bersama EXPDIF

Diperbarui: 30 September 2022   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan modul nusantara pada hari sabtu 23 september 2022 adalah screening & discussion fim sintas berlayar dan awan diatas truck bersama sutradara film fiksi dan documenter. 

Pada kegiatan bedah film ini, para mahasiswa diarahkan untuk menyaksikan film dengan seksama, dikarnakan setelah menyaksikan film terdapat beberapa tugas yang harus dikerjakan mahasiswa PMM 2.

Sekarang mari kita bahas inti sari atau pembelajaran seperti apa sih yang kita dapat dari film awan di atas truck.  Awan di atas truck adalah film documenter yang di sutradarai oleh Laudza Dermaga Nareswara, nama awan sendiri di ambil dari nama supir mobil box yang dimana pada film ini ia menjadi narasumber yang menyalurkan atau menceritakan sedikit kisah hidupnya. Kang awan sempat berhenti bekerja dari pekerjaan nya dikarnakan Pandemi COVID 19. 

Kang awan mulai mengemudi pada kls 5 SD dan mobil yang pertama kali beliau bawa adalah ambulance. Ketika beliau sedang diperjalanan beliau singgah di warteg yang suda menjadi langanan sibapak, ada kata yang unik saat itu di ucapkan oleh bapak yaitu : "Makan sesuai isi kantong bukan Kondisi". 

Ternyata ada hal yang simpang siur dimasyarakat luas bahwasahnya supir box itu sering menggunakan narkoba dan memiliki istri yang banya (poligami), pak wawan dengan tegas menolak isu itu jika di tuduhkan kepada dirinya. 

Pak awan memiliki seorang anak dan satu istri, namun takdir berkata lain anak pak awan meninggal dikarnakan kebanyakan makan bakso yang suda jelas makanan itu tidak bole dia konsumsi. Pak awan perna berkata " Melahirkan emanglah sakit, tetapi dibentak anak sendiri itu sakit lebih dari sakitnya melahirkan". Dan seorang driver pun pasti akan meninggal mau itu di tabrak atau pun menabrak itu semua suda resiko dan menjadi takdir bagi pengemudi mobil box.

Nah sekarang kita akan membahas point apa saja yang kita dapat dari screening filim sintas berlayar. Film sintas berlayar yang di sutradarai oleh Firgiawan ini memiliki arti bagaimana seorang nelayan yang mengalami kecelakaan saat dia sedang bekerja dan harus kehilangan salah satu kakinya dan istri yang dia cintai tetapi hal itu tidak menyurut kan semangat nya untuk terus bekerja. 

Ya pak UUS namanya, beliau mengalami kecelakaan pada 13 Juni 2007 kecelakaan yang beliau alami membuat trauma yang begitu berat pada diri beliau, namun beliau tidak menjadikan ini sebagai alasan untuk tidak bekerja dan meski keterbatasan fisik yang dimiliki, beliau sangat menyayangi keluarganya dan tanggung jawab beliau kepada istri dan anak itu hal yang paling diutamkaan beliau. 

Blajar dari kisah ini ada baiknya kita sebagai manusia normal tidak bole memandang sebelah mata kepada mereka yang memiliki keterbatasan, dan jika kita memiliki kekurangan tetap harus bangkit dan jangan mendengarkan apa kata mereka, kita memang tidak bisa menutup mulut mereka, tetapi kita bisa menutup telinga dan berhak untuk tidak mendengarkan selama itu hal negatife.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline