Lihat ke Halaman Asli

Narasikita

Mahasiswa

Pemilu Tanpa Sensi Bijak dengan Hak Pilih

Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Milik pribadi 

Tuntungan, 2 Oktober 2024 --  Acara  pemilu  damai dari kampus di selenggarakan  dengan penuh semangat berlangsung di Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Tuntungan pada hari Rabu, 2 Oktober 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan diisi dengan  pemaparan narasumber dan diskusi yang mendalam tentang pentingnya partisipasi politik di kalangan generasi muda.


 Pemaparan pemateri pertama disampaikan  oleh Dr. H. Hasrat Efendi Samosir, M.A., membahas pengaruh politik yang membawa agama sebagai salah satu cara untuk mendapatkan suara, beliau menjelaskan bagaimana partai agama seperti PKS dan PKB dapat memenangkan suara. Dalam pemaparan nya beliau juga berkata bahwa "perbedaan dalam hak pilih adalah hal yang wajar akan tetapi jangan sampai kita sebagai pemilih membenci satu sama lain baik kepada calon pemimpin maupun kepada sesama pendukung".Ia juga menggarisbawahi bahaya praktik transaksional dalam pemilu dan pentingnya memilih secara rasional berdasarkan integritas calon.


Acara di lanjutkan dengan paparan pemateri kedua yaitu  Dr. Hotma Tua Peralihan, M.Ag, yang memberikan wawasan tentang dinamika pemilu dan peran mahasiswa dalam mendorong perubahan sosial. Ia menekankan pentingnya pemahaman politik yang baik dan keterlibatan aktif dalam proses demokrasi.

Milik pribadi 


Acara ini juga berkolaborasi dengan RRI Medan, yang menyediakan platform untuk penyiaran langsung dan meningkatkan jangkauan informasi kepada masyarakat luas. Melalui kerja sama ini, diharapkan kesadaran politik di kalangan mahasiswa semakin meningkat, serta menggunakan hak suara dengan bijak, jangan sampai tidak menggunakan hak suara yang sudah diberikan karena pilihan kita punya dampak yang besar terhadap kegiatan pemilu nantinya.


Kegiatan pemilu damai ini tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan diskusi tentang demokrasi. Mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi, dengan berbagai pertanyaan dan diskusi interaktif yang berlangsung selama acara. Mahasiswa sangat antusias dalam kegiatan ini mereka sangat tertib dan kondusif,di akhir acara mahasiswa sangat antusias dalam pendengaran materi bahkan ada 3 mahasiswa yang bertanya ,2 di antaranya dari studi Sejarah Peradaban Islam,satu di antranya dari studi Ilmu komunikasi. Yang bernama Muhamad Imran dan Baharudin Rauf (Sejarah Peradaban Islam),Surya Shobirin Singarimbun (Ilmu Komunikasi).Dengan suksesnya acara ini, diharapkan pemilu di lingkungan kampus dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya, menciptakan budaya politik yang sehat dan bertanggung jawab.( HMH, WT,ATA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline