Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Gender Dituntut Setara?

Diperbarui: 6 Februari 2020   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kesetaraan gender merupakan topik yang sudah tidak asing untuk kita dengar di kalangan masyarakat Indonesia. Kesetaraan gender adalah pandangan bahwa semua orang mendapat perlakuan yang sama/setara dan tidak ada diskriminasi berdasarkan gender mereka. Tujuan dari kesetaraan gender yakni setiap orang mendapat perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat, tidak hanya dalam bidang politik namun bidang apapun yang terkait dengan kebijakan tertentu.

Oleh karena itu kesetaraan gender merupakan hak asasi setiap insan manusia. Hak untuk dihormati, sebagai pemimpin di suatu organisasi, dapat berkarya bebas tanpa rasa takut, maupun hak untuk berkarir seharusnya tidak hanya dimiliki oleh kaum laki-laki, karena perempuan juga seharusnya bisa mendapat perlakuan yang sama seperti yang didapat oleh laki-laki. Namun sayangnya di Indonesia masih minim sekali mengenai kesetaraan dalam pemenuhan hak dan kewajiban khususnya perempuan. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya faktor yang membuat perlakuan perempuan tidak setara dengan laki-laki.

Memang jika dilihat dari sisi kaum perempuan terasa tidak adil, dan akhirnya malah membuat perempuan menjadi tertutup impiannya serta mindsetnya. Mungkin mereka berpikir menjadi perempuan kerjanya hanya sebagai ibu rumah tangga yang tugasnya memasak, mengurus anak, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. Padahal sebenarnya perempuan juga memiliki impian yang besar untuk bisa menjadi pemimpin maupun berani berpendapat di khalayak umum. Namun permasalahan lainnya adalah mayoritas perempuan di Indonesia yang bekerja di sektor informal, perempuan yang memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki malah justru digaji lebih rendah.

Hal tersebut menyinggung soal keadilan yang memang seharusnya mulai ditanamkan sejak dini oleh orang tua, guru di sekolah, dan setiap orang. Mungkin langkah awal yang bisa dilakukan dengan bersikap gender netral, misalnya dengan memberi anak (laki-laki dan perempuan) kesempatan yang sama dalam hal bermain, bisa juga memberi gestur yang setara kepada perempuan agar tidak merasa terdiskriminasi sepihak. Maka dari itu kesetaraan gender harus tertanam kuat dari keluarga.

Jika dilihat dari bagaimana masyarakat memandang sosok perempuan yang bekerja atau berkarir dan memiliki pendidikan tinggi, biasanya akan ada komentar maupun kritik yang berusaha menjatuhkan. Berbeda dengan laki-laki, kebanyakan masyarakat memandang laki-laki apa yang dikerjakannya tidak menjadi masalah dan jauh dari komentar negatif. Namun kesetaraan gender bukan mengenai laki-laki dan perempuan, tapi keduanya. Maka dari itu permasalahan keseteraan gender di Indonesia, sebagai masyarakat harus memiliki kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender ini guna mewujudkaan keadilan bagi kaum laki-laki dan perempuan, dan juga didukung adanya peran pemerintah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline