YG Next Movement, sebuah kalimat pembuka yang powerfull. Dalam sejarahnya, YG selalu punya kartu AS untuk menantang “sang penguasa” di masanya.
Di awal 90-an saat SM mendominasi dengan boyband H.O.T, YG mendebutkan Sechs Kies, anak baru yang sukses memaksa SM berbagi kue dengan YG.
Di generasi ke-2 SM memiliki SNSD, TVXQ, dan Suju yang begitu populer, walau sayangnya TVXQ musti kehilangan 3 orang anggotanya, yang membuat pamor grup itu perlahan memudar, dan popularitas Super Junior melesat naik.
YG mendebutkan Big Bang sebagai pesaing Suju, dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Big Bang menjadi fenomena, kartu As YG yang benar-benar ampuh. Para idol di masa sekarang bahkan menjadikan Big Bang sebagai kiblat mereka.
Lalu ada 2ne1 yang didapuk menyaingi SNSD atau Girls’ Generation, walau aliran musik mereka berbeda, mereka adalah simbol dari K-pop generasi ke-2.
Di generasi ke-3 SM kembali berjaya dengan EXO, kali ini penantang mereka adalah BTS dari agensi kecil Bighit, boyband YG belum cukup kuat untuk bersaing dengan kedua nama tersebut.
Berbagai masalah internal menyebabkan EXO kehilangan member dan hiatus panjang, BTS menjelma menjadi raksasa K-Pop dan raja di industri ini. Bighit merangsek masuk menjadi anggota baru, merusak tatanan Big 3 yang selama ini dipegang SM, YG, dan JYP. Tak tanggung-tanggung BigHit yang kemudian berganti nama menjadi HYBE menjadi nomor 1.
Sementara JYP punya TWICE yang menjadi ratu Kpop, sebelum YG mendebutkan kartu As mereka selanjutnya, BLACKPINK.
Walau belum mampu menggeser posisi BTS sebagai penguasa K-pop saat ini, BLACKPINK menjelma menjadi raksasa yang lain. Embel-embel girl group terbesar di dunia saat ini, girl group terpopuler di dunia, selalu disematkan pada mereka.
YG menyelamatkan wajah dan rekening mereka untuk generasi ke-3.