Akhir-akhir ini saya terus memikirkan tentang makna transformasi. Sebagian orang menilai transformasi sebagai sebuah proyek, yakni sesuatu hal yang ada awalnya dan juga memiliki masa berakhirnya.
Transformasi nyatanya tak hanya terjadi di perusahaan saja, tapi juga terjadi dalam diri seseorang. Apa yang orang pahami dengan bertransformasi sekali seumur hidup?
Biasanya yang dipahami kebanyakan orang tentang transformasi adalah ketika ada suatu hal yang benar-benar mengubah hidup mereka. Atau tiba-tiba mereka mendapatkan sedikit pencerahan atau pandangan yang membuat segala sesuatu menjadi berbeda.
Saya pernah merasakan hal tersebut. Saya mengira bahwa transformasi adalah proses yang terjadi secara bertahap dan dipengaruhi oleh lingkungan, orang-orang di sekitar kita, berjalannya waktu, atau kejadian-kejadian yang sering kita hadapi.
Saya baru saja membaca artikel yang penuh wawasan tentang transformasi yang terjadi di Haier, perusahaan elektronik terbesar di China. Kesimpulan yang saya dapatkan dari artikel yang dimuat oleh Harvard Business Review tersebut adalah sebagai berikut:
Perusahaan Haier yang kita lihat hari ini hampir satu dekade berjalan. Mereka memulai dengan menguji konsep tim yang kecil terlebih dahulu seperti yang dilakukan pada tim penjualan dan pemasaran pada tahun 2010.
Satu tahun kemudian konsep tim yang bisa mengelola dirinya sendiri diperkenalkan kepada unit produk. Awalnya uji coba tersebut bersifat instruktif.
Pada awalnya terjadi masalah pada kontrak internal. Hal ini menyebabkan negosiasi menjadi berlarut-larut dan saling bermusuhan karena setiap unit berusaha untuk memaksimalkan kesuksesannya sendiri-sendiri.
Solusinya bagaimana? Solusinya adalah membuat klausul yang menghubungkan kompensasi dengan hasil pasar. Hal itu mampu mengurangi gesekan dan meningkatkan keselarasan, mengubah permainan zero-sum menjadi upaya bersama untuk menciptakan nilai bagi pelanggan.
Seperti yang selalu diingatkan oleh Zhang, CEO dari perusahaan Haier, kepada para koleganya bahwa tidak mungkin merekayasa sistem yang kompleks dari atas ke bawah. Hal itu harus muncul melalui proses berulang dari imajinasi, eksperimen, dan pembelajaran.
Ketika Zhang ditanya tentang bagaimana Haier dapat mempercepat transformasinya? Dia memiliki jawaban sederhana yakni menjalankan lebih banyak percobaan dan meniru yang paling sukses dengan cepat, karena tujuan revolusioner paling baik bisa dicapai dengan cara yang revolusioner juga.