Lihat ke Halaman Asli

Bepergian Itu Naluri

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah setiap orang memiliki naluri untuk bepergian? Kalau membuka buku-buku ensikolopedi sejarah manusia atau ensiklopedi yang membahas hewan-hewan dan tumbuhan, sepertinya bepergian memang naluri. Bagaimana manusia terbagi ke dalam banyak ras seperti sekarang ini tidak lepas dari migrasi nenek moyang kita selama jutaan tahun
.

Hei...ilmu pengetahuan menemukan bahwa semua manusia berasal dari seorang wanita di Afrika. Itu artinya kita semua memiliki ibu yang sama. Kemudian menyebar, dan tubuh kita melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan. ribuan tahun kemudian, penyesuaian-penyesuaian itu membuat kita nampak berbeda satu sama lain. Kita menyebut perbedaan ini; ras…

.

Nenek moyang kita menyebar di atas bumi untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Karena perubahan iklim dan atau karena populasi yang mulai padat menyebabkan tidak cukup makanan buat semua orang. Maka beberapa orang harus keluar mencari tempat baru. Kadang iklim atau cuacalah yang memaksa orang-orang ini untuk pindah

.

Pada saat bumi belum seperti sekarang, banyak hal yang terjadi dengan cuaca. Iklim bisa saja berubah dengan ekstrim dan memaksa manusia untuk pindah, mencari tempat yang lebih menjamin kehidupan. Dan lambat laun, spesies kita tersebar di muka bumi. Sekarang mungkin kita sudah mendapatkan tempat yang nyaman untuk tinggal dan memenuhi kebutuhan kita. Kebutuhan untuk bepergian lambat laun mengendap. Namun mereka tidak mati. Sesekali ia muncul ke permukaan. Mereka telah menjadi naluri. Menjadi indera keenam yang sesekali menyala saat kita suntuk dengan keseharian yang terus sama.

.

Sekarang kita tinggal di tengah-tengah masyarakat dengan sistem sosial yang lebih kompleks. Permasalahan yang kita hadapi pun kini lebih bersifat psikis. Kegiatan yang kita jalani juga lebih monoton, aktifitas kita hanyalah pengulangan, dimana hari-hari kita adalah kelanjutan dari hari-hari sebelumnya. Suntuk, Bosan, dan Jengkel sendiri.

.

Saat seperti inilah, kita--khususnya aku--menginginkan suasana yang baru. Lingkungan baru. Pengalaman baru. Ingin keluar dari dunia yang sudah kukenal dan menjelajahi tempat-tempat yang bisa memberikan kejutan. Hal-hal tak terduga. Hal-hal yang belum pernah kulihat dan kualami sebelumnya.

.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline