Lihat ke Halaman Asli

Hudan Atmaja

TARUNA STMKG

Berpikir Positif

Diperbarui: 19 April 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Hai teman sekalian, dalam menjalani hidup sebagai manusia di muka bumi seringkali kita ditemukan dengan berbagai macam masalah yang ada pada berbagai aspek kehidupan kita,tidak jarang juga mindset kita dalam menjalani kehidupan ini sangatlah berpengaruh disaat kita menghadapi masalah yang sedang kita hadapi.Untuk itu berpikir positif sangat diperlukan untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berpikir positif di segala kondisi/situasi di kehidupan kita merupakan hal yang mudah tetapi tidak mudah dilakukan. Pilihannya ada 2, kita memilih enak atau tidak enak, seharusnya dalam kondisi apapun kita pilih yang enak, maka memilih jalan yang enak itu adalah wujud kita mikir yang positif atau memiliki mindset yang positif.

Bagaimana implementasi berpikir positif dalam sehari hari. Sejak jaman dahulu Allah SWT telah memberikan kita teladan untuk selalu berpikir positif. Sebagai contoh beberapa masalah untuk berpikir positif di kondisi sesuli apapun, mengahdapi tantangan model apapun. Seperti ketika Nabi Ibrahim A.S. hendak dibakar oleh Raja Namrudz dan pasukannya, menurut nalar manusia Nabi Ibrahim A.S. tidak mungkin selamat,namun berkat perasangka Nabi Ibrahim A.S yang didasari kecintaanya yang luar biasa hebat terhadap Allah SWT. Atas berkat Izin Allah SWT Nabi Ibrahim A.S. selamat dari api yang hendak membakar tubuhnya. Pasrah kepada Tuhan dan tawakkal merupakan pola pikir Nabi yang selalu positif.

Ketika kaum tersebut bekerja sama mengumpulkan kayu bakar dari berbagai tempat. Mereka berbondong-bondong menuju sebuah galian tanah yang besar, dan membakar kayu-kayu tersebut hingga api tampak membubung tinggi.Setelah semua dipersiapkan, Nabi Ibrahim AS diikat hingga tak mampu memberikan perlawanan. Ia kemudian dilempar dalam kobaran api.

Diriwayatkan ketika Nabi Ibrahim AS berada di atas tungku api, Malaikat Jibril datang, dan menawarkan bantuan. Jibril pun berkata, "Wahai Ibrahim, apakah engkau perlu bantuan?" Lalu Ibrahim AS memberi jawaban, "Kalau kepadamu, aku tidak butuh bantuan apapun".

Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku, sebagian ulama menyebutkan bahwa di saat genting tersebut, Nabi Ibrahim AS mengucapkan doa yang tertulis dalam Al-Qur'an.

 Surat Ali Imran ayat 173,

Artinya: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Dalam kondisi tersebut, mukjizat Nabi Ibrahim AS ditunjukkan. Allah SWT melindungi Nabi Ibrahim AS, dan menunjukkan bukti kekuasaan-Nya. Dan atas izin Allah SWT, api tersebut menjadi dingin, dan Nabi Ibrahim selamat.

Kejadian ini tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 69.
Artinya: "Kami berfirman: 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline