Lihat ke Halaman Asli

Hal yang Bisa Diambil dari Game Feeding Frenzy

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420037828650765121

Sebelum Saya mengutarakan apa saja mengenai judul di atas, sebenarnya saya sudah pernah menulis tulisan serupa di blog pribadi saya. Disini saya hanya mengutarakan segala hal yang berkaitan dengan judul secara lebih formal. Itu saja.

Kita langsung ke pokok bahasan.

Siapa sih yang tidak tahu tentang game Feeding Frenzy?Bagi teman-teman sekalian yang masih pelajar maupun mahasiswa seperti saya mungkin sudah mengenal game ini sejak bentuk monitor komputer kita kubus dan berkaca tebal hingga zaman LED sekarang ini. Mungkin bagi anda yang sudah berkeluarga dan sudah menjadi orang tua, sering melihat mereka asyik bermain game ini. Ya, game yang menceritakan tentang ikan kecil yang akan bertambah besar jika memakan ikan-ikan lain.

Seperti yang sudah kita tahu ide dan tujuan game ini sangatlah sederhana. Dalam game ini kita bertindak sebagai ikan kecil di lautan yang harus bertahan hidup di tengah ikan-ikan yang lebih besar dari kita. Tujuan kita adalah menjadi pemuncak rantai makanan dengan cara terus memakan ikan-ikan hingga parameter memakan ikan terisi penuh, di mana ada 3 tingkatan ikan yang harus kita makan tahap demi tahap, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Saat bermain kita juga harus berhati-hati dengan ikan yang tingkatan levelnya lebih besar dari kita, jangan coba-coba mendekatinya atau kita dilahap dan kalah. Game yang sangat sederhana. Sekarang bayangkan anda menjadi ikan yang semulanya kecil dalam Feeding Frenzy ini dan kita bisa belajar beberapa hal dari ikan kecil ini.

Yaitu... .

1.Berani

Ikan yang kita mainkan dalam Feeding Frenzy dituntut untuk tetap survive dan menjadi pemuncak rantai makanan dalam stage itu. Coba anda ditempatkan dalam posisi seperti itu, anda hanya seekor kecil yang dikelilingi oleh ikan-ikan lain yang ukuran tubuhnya lebih besar dari anda dan ikan tersebut siap untuk melahap anda bulat-bulat. Apa yang anda akan lakukan? Lari? Pasrah? Atau ngompol di celana? Hehe yang terakhir abaikan saja. Ikan kecil tersebut hanya akan tetap disana menghadapi segala halangan rintangan untuk ya itu tadi, memuncaki rantai makanan dengan cara yang simple, melahap ikan kecil lain. Yang patut kita ambil disini adalah kita tak perlu melakukan usaha berlebihan yang diri kita sebenarnya tidak mampu, kita cukup berjuang dengan apa yang kita miliki. Tujuan yang kita perjuangkan pun tidak perlu membuat orang lain terkesan, cukup untuk diri kita sendiri. Terlihat egois memang namun kita hidup hanya sementara, nikmati hidup kita, nikmati dulu apa yang telah kita capai dan jika punya kemampuan lebih buatlah anda berarti bagi orang lain. Kembali lagi ke pribadinya lagi, berani melakukan itu atau tidak? Pertanyaan yang sering kita dengar namun sangat penting. Dengan berani kita bisa mengawali sesuatu, berani menjalaninya, dan berani untuk menerimanya.

2.Mengubah hal mustahil menjadi nyata

14200511951954619595

Lihatlah pemandangan seekor ikan yang tadinya kecil sekarang bisa melahap seekor hiu yang dulu selalu mengancamnya. Apakah di dunia nyata kita bisa melihat seperti itu? Kita tidak tahu. Sebagai gambaran, sekarang coba bayangkan anda masih hidup di zaman sebelum Wright bersaudara di lahirkan kemudian teman anda mengatakan: “Aku ingin menuju ke langit biru sana, bagaimana rasanya ya?” Kira-kira anda akan menjawab apa? Kalau saya akan menjawab seperti ini: “Nggak mungkin! Jangan ngimpi.” Ketika kita hidup pada masa itu pastilah mustahil bagi kita untuk terbang. Untungnya Tuhan telah menciptakan Wright bersaudara ini. Mereka berdua membuat keajaiban, membuat hal yang mustahil menjadi nyata pada zaman itu. Mereka menciptakan mesin yang bisa kita gunakan untuk terbang dan merupakan cikal bakal pesawat modern sekarang ini. Seperti halnya ikan di Feeding Frenzy, mereka hanya terus berjuang dan berjuang untuk bertahan hidup. Melawan segala ancaman mustahil baginya dan akhirnya tibalah hari untuk mengalahkan kemustahilan itu. Selalu ada celah-celah jalan keluar yang Tuhan berikan untuk kita sesempit apapun itu. “Manusia hanya bisa berjuang dan Tuhan yang menentukan.” Kata-kata itu sangat pas, biarlah manusia berusaha mencari dan membuat keajaiban lalu dengan izin Tuhan semua itu akan terealisasi pada waktunya.

3.Jangan terlena jika sudah “di atas”

14200518661350220825

Kebiasaan saya jika sudah menjadi pemuncak rantai makanan di game ini saya menjadi kalab dan bernafsu untuk menghabisi semua ikan yang ada di layar. Tidak ada lagi was-was, yang ada hanyalah rasa ingin segera mengakhiri game. Namun terkadang dalam sebuah stage terdapat ikan yang memang unbeatable. Jika dekat dengan ikan ini pasti kita akan dilahapnya. Bukan Cuma ikan yang unbeatable, saat kita bermain terkadang kita menemukan ranjau laut yang akan meledak jika kita menyentuhnya. Itulah dua hal yang menyebabkan kita kalah dalam game ini. Ini mengajarkan kita agar jangan semena-mena jika kita telah mendapat posisi yang tinggi dan “berkuasa”. Pepatah “Di atas langit masih ada langit” menggambarkan realita ini. Janganlah kita terlalu bangga dengan apa yang kita telah dapat, masih ada ratusan bahkan ribuan lebih orang yang masih di atas kita. Manusia tidak ada apa-apanya dengan gunung, gunung masih sangat kecil di banding bumi, bumi masih sangat kecil dibanding matahari dan matahari hanyalah serpihan debu di jagad raya ini. Tak patut kita sebagai manusia untuk sombong.

Itu adalah hal-hal yang menurut saya dapat kita ambil dari game Feeding Frenzy. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline