Lihat ke Halaman Asli

Huda Aulia

huda aulia

Law Of Attraction

Diperbarui: 28 Februari 2022   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Law of Attraction

Mungkin sebagian orang sudah mengenal prinsip Law of Attraction atau bahkan sudah mempercayai dan menerapkan prinsip tersebut dalam kehidupannya, namun tak sedikit pula orang-orang yang belum mengenal atau bahkan mengetahuinya, sebelum kita bahas lebih dalam lagi aku akan memberikan sedikit gambaran terkait Law of Attraction ini.

Law of Attraction sendiri merupakan sebuah hukum tarik menarik antara mimpi kita, Tuhan, dan alam semesta atau dapat diartikan juga sebagai ilmu semu yang didasarkan pada keyakinan bahwa pikiran positif atau negatif membawa pengalaman positif atau negatif pula ke dalam kehidupan seseorang. Prinsip ini sudah banyak dibuktikan dengan keberhasilan seseorang dalam mencapai sesuatu yang ia inginkan dalam hidupnya, dan sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pikiran kita mempunyai vibrasi, dan apa pun yang kita pikirkan akan tersampaikan kepada semesta dalam bentuk sinyal yang akan menarik segala sesuatu yang sejalan dengan vibrasi pikiran kita dan menuntun kita kearahnya.

Pikiran tidak mengenal garis waktu yang membagi waktu menjadi masa lalu, sekarang, dan masa depan. Yang ada hanya satu waktu saja yaitu saat ini. Kebanyakan orang hidup di masa lalu mereka. Yang seringkali mereka ingat adalah pengalaman buruk, kegagalan, dan kejadian traumatik yang pernah mereka alami padahal pada dasarnya masa lalu hanyalah sebatas pengalaman yang memberikan pembelajaran kepada kita dan menuntun langkah kita untuk lebih baik di tahap kehidupan selanjutnya.

Adapun dalam buku "The Secret" Karangan Rhonda Byrne, dikatakan bahwa rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik menarik, ketika kita memikirkan suatu hal maka secara magnetis pikiran tersebut akan menarik semua hal yang serupa, lalu dikembalikan pada sumbernya, yaitu kita. Dengan kata lain, jika kita selalu membayangkan pikiran yang negatif seperti kecewa, gagal, frustasi, ragu, dan selalu merasa kurang maka gelombang pikiran itu akan memantul ke semesta dan menarik pikiran negatif yang serupa, lalu mengirim balik dengan kekuatan penuh kepada sumbernya, yaitu kita sendiri. Perlahan namun pasti, pikiran semacam ini akan membawa kita ke dalam lorong gelap tak berujung. Dalam lorong gelap itulah, spirit optimisme, keyakinan untuk meraih keberhasilan, dan daya juang untuk merajut imajinasi positif, raib tanpa meninggalkan jejak. 

Oleh karena itu prinsip Law of Attraction ini merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan diri kita yang cukup sederhana dimulai dengan pengendalian pikiran kita kepada hal-hal yang positif kemudian kita visualisasikan dan hukum tarik menarik antar keinginan kita, tuhan dan semesta akan mulai bereaksi. Selamat mencoba..

Oleh: Lisa Nurhanifah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline